Sorry,
I’m Lied
Cast :
Park Jimin (BTS)
Kim Song Hee (OC)
Jeon Jungkook (BTS)
Kim Song Hee (OC)
Jeon Jungkook (BTS)
Genre :
married life || romance (maybe)
Rate :
17
Author :
Nuriramdaniyah
***
Song Hee POV
Caraku menghormati kedua orangtuaku adalah menuruti
semua permintaannya termasuk menjodohkanku dengan salah satu namja di kampusku
yaitu park jimin.
Eomma
memintaku menikah dengan namja yang tak ku suka.
“song hee-ah, kau harus menikah dengan namja pilihan
eomma, dia anak dari teman dekat eomma”
“eomma, aku ini masih kuliah, aku belum mau menikah”
“song hee-ah sebentar lagi kau akan lulus, jadi apa
yang kau tunggu lagi”
“tapi eomma…”
“turuti saja apa kata eomma”
“eomma, aku tau jimin itu seperti apa”
“memangnya kau mengenalnya dekat?”
“ani..ta- tapi..”
“sudahlah.. eomma yakin jimin yang terbaik untukmu”
Akupun terpaksa menerima perjodohan ini, dengan
mengesampingkan perasaan sakit hatiku terhadapnya. Jimin memang kakak
tingkatku, tapi aku tidak mau memanggilnya sunbae atau oppa seperti ke yang
lainnya. Mengapa? Karena dulu semasa SMA, aku pernah menyukainya dan menyatakan
cintaku kepadanya tetapi aku di permalukan di depan teman-temannya, dia
menolaku dan menyobek surat yang aku beri kepadanya. Dari situ aku mulai
membencinya. Ketika masuk kuliah, Akupun sering bertanya-tanya, mengapa Tuhan
menakdirkanku satu kampus dengannya dan sekarang eomma ku sendiri ingin
menjodohkanku dengan dia. Aaaiiiishhh…eotokhae?
~~~
Hari ini aku menikah dengan namja pilihan eomma, yang
hadir hanya teman dekat ku dan jimin, termasuk jeon jungkook, namja yang
menyukaiku saat ini. mengapa tak semua teman sekampusku tidak datang? Sengaja
aku dan jimin tak mengundangnya, karena aku dan jimin yang memintanya, aku tak
ingin teman sekampusku tau kalau aku sudah menikah dan menjadi istri namja yang
dulu pernah menolaku, yaitu Park Jimin.
“park jimin, apakah kamu bersedia menjadi suami yang akan selalu setia menemani
dalam suka maupun duka?”
“ne..saya bersedia” jimin tersenyum.
“kim song hee, apakah kamu bersedia menjadi istri yang akan selalu setia menemani
dalam suka maupun duka?”
“….” Aku tak menjawabnya. Jimin langsung menatapku
sinis, seperti memberiku kode untuk mengatakan ‘bersedia’.
“ne.. sa- saya bersedia”
“mulai saat ini kalian resmi menjadi suami istri”
Suara tepuk tangan terdengar riuh di sini, seolah
member ucapan selamat kepadaku dan jimin.
Jimin menatapku dan membalikan badanku, kini
tangannya mulai menggenggamku dan akupun menatapnya, dia perlahan mendekatkan
bibirnya ke bibirku dan chu~ dia memejamkan mata dan mencium bibirku lembut.
Apa yang harus aku lakukan? satu sisi ingin sekali rasanya aku menangis bahagia
karena aku sekarang telah menjadi miliknya, aku tak munafik, sampai saat ini
pun aku masih menyukainya. Tapi di sisi lain, aku masih benci atas kelakuannya
semasa sma dulu yang menolak dan mempermalukanku di depan teman temannya. Akupun
hanya diam tak membalas ciumannya.
**
Jimin POV
Waktu menunjukan pukul 19.00 . sudah hampir 3 jam
lebih aku berdiri di pesta pernikahanku, tak ada yang menarik ketika pesta
berlangsung, kalau ada tamu kami berpura-pura mesra, tapi kalau tidak ada yang
melihat, kami menciptakan sedikit jarak. Aneh bukan? Seorang pengantin bersikap
begini ketika di pestanya.
“Haaaaah aku lelah sekali” ucapku merebahkan badanku
di kasur dalam kamar yang penuh dengan hiasan bunga mawar yang tertata rapi.
Kini aku
telah resmi menjadi suami dari yeoja yang dulu pernah aku tolak cintanya. Heii,
kemana dia sekarang? mengapa tak ada di kamar bersamaku? Mungkinkah dia masih
bercengkrama dengan para tamu?
“aiiiish…kim song hee!” aku berteriak memanggil
namanya.
Ceklek~ pintu kamar terbuka dan nampak seorang yeoja
memakai gaun putih panjang dengan rambut yang diikat rapi membuat leher
jenjangnya terlihat dan belahan dadanya
pun terbuka, semakin membuatnya sexy.
Akupun menelan air ludahku seketika melihatnya.
“wae? Kenapa berteriak eoh?” ia mulai membuka suara
dan membuatku kaget.
“kau tak mengikutiku ke kamar? Kau ini istri macam
apa sih!”
“ya! park jimin, kau memarahiku karena aku terlambat
masuk ke kamar hah? Kau tidak tau bagaimana susahnya menaiki anak tangga dengan
gaun panjang seperti ini, kau seharusnya jangan memarahiku, tapi membantuku”
dia mulai mempautkan bibirnya. Terlihat kesal namun itu lucu.
Akupun menghampirinya dan menatapnya, ia membuang
muka dan tak menatapku.
“baiklah, aku akan membantumu”
“aw…” teriaknya, Akupun langsung menggendongnya ala
bridal dan bruuuuk aku menjatuhkannya ke tempat tidur dan membuat kontak mata
diantara kami semakin dekat.
“kau cantik sekali song hee-ah” aku berbicara pelan
sambil menatapnya.
“ya! Apa yang kau lakukan, menyingkirlah dari
badanku, kau ingin mencoba membunuhku eoh?” teriaknya langsung menusuk
telingaku.
“aaaa ya ya ya , kau tak perlu berteriak” ucapku
bangun dan duduk di tepi tempat tidur. “lagipula aku tak tertarik denganmu kim
song hee!”
“cih..memangnya siapa yang mencoba menarik
perhatianmu?” song hee bangun dan duduk membelakangiku.
“kau”
“aku?”
“ne, jelas-jelas dulu kau mengirimiku surat cinta
dan isinya menyatakan perasaanmu padaku kan? Haha ” ucapku tertawa.
“ya! itu masa lalu, kau tak perlu mengungkitnya
kembali!”
Song hee menghampiriku dan memukul badanku
berkali-kali. Akupun terjatuh dan membuat dia bebas memukuliku karena posisi
dia di atasku(?)
“AW… stop ! sakit bodoh” ucapku berusaha
menghentikan tangannya yang masih memukulku.
“iya aku memang bodoh, puas kau park jimin!” ucapnya
dengan bergetar dan berhenti memukulku,
kini dia menatapku dengan posisi yang masih sama.
“song hee-ah” ucapku menatapnya heran. Ia merubah
posisinya kini beralih duduk membelakangiku lagi.
“wae?” ucapku mencoba mendekatinya.
**
Song Hee POV
“wae?” ucapnya mencoba mendekatiku.
“aku bodoh jika aku masih menyukaimu park jimin
hiks” ucapku dalam hati.
“kau..kau menangis song hee-ah?” ucapnya terlihat
khawatir
“ne..” ucapku berdiri dan menatapnya “kalau aku menangis, apa pedulimu eoh?” lanjutku.
“ya ! song hee-ah kau tau sekarang statusmu sudah
menjadi istriku”
“ne, aku tau”
“kalau kau tau, bicaralah kau kenapa hah?” ucapnya
berdiri menatapku dan menggenggam tanganku.
Aku aneh dengan sikapnya yang tiba-tiba baik,
ternyata dia berbicara lembut karena ada eomma yang mengawasi kita di pintu yang
sedikit terbuka.
“ani, gwenchana” ucapku melepaskan tangannya dan
langsung berjalan menuju kamar mandi.
“jimin-ah” teriak eomma
“ne eommanim” ucap jimin menghampiri eomma.
“eomma akan pergi ke rumah neneknya song hee, kau
bisa menjaganya kan?”
“oh..ne eommanim, pasti aku menjaganya” ucapnya
terdengar lembut dan sopan.
Aku yang mendengar pembicaraan singkat eomma dan
jimin hanya tersenyum mencibir sambil bercermin berfikir bahwa eomma akan
meninggalkanku dan menitipkanku kepada namja mesum dan playboy itu?
Aaarrrrggghhh….aku tak habis fikir.
Aku keluar dari kamar mandi dan melihat kalau jimin
tengah bersiap di depan pintu kamar mandi dengan membawa piama tidurnya.
“kau ini lama sekali, aku sudah menunggu dari tadi”
ucapnya ketus.
“siapa suruh kau menunggu eoh? Pakai saja kamar
mandi yang di luar” jawabku tak kalah ketus.
Braaaak , ia menghentakan sekaligus pintu kamar
mandi yang berada di belakangku.
“ya! Kau jangan merusaknya”
“berisik!” teriaknya dari kamar mandi.
“….”
Sejenak aku berfikir menatap diriku di depan cermin
meja riasku. Sekarang, apa yang harus aku lakukan? aku sudah menjadi istri
seseorang yang tak aku cintai, apakah keputusanku benar? Menyetujui
perjodohanku, sedangkan aku tak bahagia? Ani..bukannya aku tak bahagia, yeoja
mana yang tak bahagia menjadi istri seseorang yang di sukainya. Hanya saja
jimin pernah menggoreskan luka di hatiku semasa sma dulu. Dan sampai sekarang
aku tak bisa menghapusnya. Tak terasa aku meneteskan air mata. Apakah ini
bagian dari penyesalanku karena aku telah
mengatakan ‘bersedia’ di depan semua orang tadi?
Drrrrt…drrt.. ponselku bergetar, tertera nama jeon
jungkook yang mengirimiku pesan. Tak berfikir panjang, aku langsung membuka
pesan itu.
From
: Kookie
Selamat
atas pernikahanmu dengan jimin hyung, kau pasti bahagia song hee-ah
Aku tau pernikahanku dan jimin membuatnya sakit,
karena jungkook pun menyukaiku. Apakah
aku harus membalas pesannya ini? Ya , aku harus membalasnya.
To
: Kookie
Ne,
gomawo kookie-ah..kau juga cepat cari pacar ne? hehe
Aku terpaksa membalasnya dengan nada seperti sedikit
tersenyum. Aigoooo kookie-ah mianhae.
Ceklek~ pintu kamar mandi terbuka. Jimin keluar dengan menggunakan celana
panjangnya tanpa baju, hei..apa yang dia lakukan? menampakan abs nya di malam
pertama kita? Hey apa maksudnya ini?
“kau kenapa tak memakai baju?” teriaku menatapnya .
“aku lupa membawanya”
“ya! Bukankah kau tadi membawanya eoh?”
“aiiiish diamlah, kau tak cape dari tadi berteriak
hah?” ucapnya menghampiriku dan kini sekarang posisi abs nya berada di depanku.
Membuatku hanya bisa melongo..
“kau sedang chatting dengan siapa?”
“a- ani…”
“heiii kau gugup melihat abs ku ?” ucapnya sedikit
menundukan badannya dan kini dia menatpku.
“ya! Percaya diri
sekali kau park jimin” aku mengalihkan pandanganku.
“malam ini ,
bisakah kau menemaniku?”
“ne?”
“ini kan malam pertama kita bodoh”
“lalu?” ucapku polos.
“oooo….kau menggodaku eoh?” ucapnya. Dan tanpa
berfikir lagi jimin langsung menggendongku ke tempat tidur.
“ya! Park jimin, apa yang akan kau lakukan eohh?”
“diam lah….”
“ya!!!!!!!!!!!!!!”
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar