Teddy Bear Holding A Heart Balloon

Rabu, 17 Desember 2014

ff jimin "Sorry, I’m Lied" part 1

Sorry, I’m Lied



Cast                 : Park Jimin (BTS)
                          Kim Song Hee (OC)
                          Jeon Jungkook (BTS)
Genre              :  married life || romance (maybe)
Rate                 :  17
Author             : Nuriramdaniyah

***
Song Hee  POV

Caraku menghormati kedua orangtuaku adalah menuruti semua permintaannya termasuk menjodohkanku dengan salah satu namja di kampusku yaitu park jimin.
 Eomma memintaku menikah dengan namja yang tak ku suka.

“song hee-ah, kau harus menikah dengan namja pilihan eomma, dia anak dari teman dekat eomma”

“eomma, aku ini masih kuliah, aku belum mau menikah”

“song hee-ah sebentar lagi kau akan lulus, jadi apa yang kau tunggu lagi”

“tapi eomma…”

“turuti saja apa kata eomma”

“eomma, aku tau jimin itu seperti apa”

“memangnya kau mengenalnya dekat?”

“ani..ta- tapi..”

“sudahlah.. eomma yakin jimin yang terbaik untukmu”
Akupun terpaksa menerima perjodohan ini, dengan mengesampingkan perasaan sakit hatiku terhadapnya. Jimin memang kakak tingkatku, tapi aku tidak mau memanggilnya sunbae atau oppa seperti ke yang lainnya. Mengapa? Karena dulu semasa SMA, aku pernah menyukainya dan menyatakan cintaku kepadanya tetapi aku di permalukan di depan teman-temannya, dia menolaku dan menyobek surat yang aku beri kepadanya. Dari situ aku mulai membencinya. Ketika masuk kuliah, Akupun sering bertanya-tanya, mengapa Tuhan menakdirkanku satu kampus dengannya dan sekarang eomma ku sendiri ingin menjodohkanku dengan dia. Aaaiiiishhh…eotokhae?
~~~
Hari ini aku menikah dengan namja pilihan eomma, yang hadir hanya teman dekat ku dan jimin, termasuk jeon jungkook, namja yang menyukaiku saat ini. mengapa tak semua teman sekampusku tidak datang? Sengaja aku dan jimin tak mengundangnya, karena aku dan jimin yang memintanya, aku tak ingin teman sekampusku tau kalau aku sudah menikah dan menjadi istri namja yang dulu pernah menolaku, yaitu Park Jimin.

“park jimin, apakah kamu bersedia  menjadi suami yang akan selalu setia menemani dalam suka maupun duka?”

“ne..saya bersedia”  jimin tersenyum.

“kim song hee, apakah kamu bersedia  menjadi istri yang akan selalu setia menemani dalam suka maupun duka?”

“….” Aku tak menjawabnya. Jimin langsung menatapku sinis, seperti memberiku kode untuk mengatakan ‘bersedia’.

“ne.. sa- saya bersedia”

“mulai saat ini kalian resmi menjadi suami istri”
Suara tepuk tangan terdengar riuh di sini, seolah member ucapan selamat kepadaku dan jimin.
Jimin menatapku dan membalikan badanku, kini tangannya mulai menggenggamku dan akupun menatapnya, dia perlahan mendekatkan bibirnya ke bibirku dan chu~ dia memejamkan mata dan mencium bibirku lembut. Apa yang harus aku lakukan? satu sisi ingin sekali rasanya aku menangis bahagia karena aku sekarang telah menjadi miliknya, aku tak munafik, sampai saat ini pun aku masih menyukainya. Tapi di sisi lain, aku masih benci atas kelakuannya semasa sma dulu yang menolak dan mempermalukanku di depan teman temannya. Akupun hanya diam tak membalas ciumannya.
**


Jimin POV

Waktu menunjukan pukul 19.00 . sudah hampir 3 jam lebih aku berdiri di pesta pernikahanku, tak ada yang menarik ketika pesta berlangsung, kalau ada tamu kami berpura-pura mesra, tapi kalau tidak ada yang melihat, kami menciptakan sedikit jarak. Aneh bukan? Seorang pengantin bersikap begini ketika di pestanya.

“Haaaaah aku lelah sekali” ucapku merebahkan badanku di kasur dalam kamar yang penuh dengan hiasan bunga mawar yang tertata rapi.
 Kini aku telah resmi menjadi suami dari yeoja yang dulu pernah aku tolak cintanya. Heii, kemana dia sekarang? mengapa tak ada di kamar bersamaku? Mungkinkah dia masih bercengkrama dengan para tamu?
“aiiiish…kim song hee!” aku berteriak memanggil namanya.
Ceklek~ pintu kamar terbuka dan nampak seorang yeoja memakai gaun putih panjang dengan rambut yang diikat rapi membuat leher jenjangnya terlihat dan  belahan dadanya pun terbuka,  semakin membuatnya sexy. Akupun menelan air ludahku seketika melihatnya.

“wae? Kenapa berteriak eoh?” ia mulai membuka suara dan membuatku kaget.

“kau tak mengikutiku ke kamar? Kau ini istri macam apa sih!”

“ya! park jimin, kau memarahiku karena aku terlambat masuk ke kamar hah? Kau tidak tau bagaimana susahnya menaiki anak tangga dengan gaun panjang seperti ini, kau seharusnya jangan memarahiku, tapi membantuku” dia mulai mempautkan bibirnya. Terlihat kesal namun itu lucu.
Akupun menghampirinya dan menatapnya, ia membuang muka dan tak menatapku.

“baiklah, aku akan membantumu”

“aw…” teriaknya, Akupun langsung menggendongnya ala bridal dan bruuuuk aku menjatuhkannya ke tempat tidur dan membuat kontak mata diantara kami semakin dekat.

“kau cantik sekali song hee-ah” aku berbicara pelan sambil menatapnya.

“ya! Apa yang kau lakukan, menyingkirlah dari badanku, kau ingin mencoba membunuhku eoh?” teriaknya langsung menusuk telingaku.

“aaaa ya ya ya , kau tak perlu berteriak” ucapku bangun dan duduk di tepi tempat tidur. “lagipula aku tak tertarik denganmu kim song hee!”

“cih..memangnya siapa yang mencoba menarik perhatianmu?” song hee bangun dan duduk membelakangiku.

“kau”

“aku?”

“ne, jelas-jelas dulu kau mengirimiku surat cinta dan isinya menyatakan perasaanmu padaku kan? Haha ” ucapku tertawa.

“ya! itu masa lalu, kau tak perlu mengungkitnya kembali!”
Song hee menghampiriku dan memukul badanku berkali-kali. Akupun terjatuh dan membuat dia bebas memukuliku karena posisi dia di atasku(?)

“AW… stop ! sakit bodoh” ucapku berusaha menghentikan tangannya yang masih memukulku.

“iya aku memang bodoh, puas kau park jimin!” ucapnya dengan bergetar dan  berhenti memukulku, kini dia menatapku dengan posisi yang masih sama.

“song hee-ah” ucapku menatapnya heran. Ia merubah posisinya kini beralih duduk membelakangiku lagi.

“wae?” ucapku mencoba mendekatinya.
**

Song Hee POV

“wae?” ucapnya mencoba mendekatiku.

“aku bodoh jika aku masih menyukaimu park jimin hiks” ucapku dalam hati.

“kau..kau menangis song hee-ah?” ucapnya terlihat khawatir

“ne..” ucapku berdiri dan menatapnya  “kalau aku menangis, apa pedulimu eoh?”  lanjutku.

“ya ! song hee-ah kau tau sekarang statusmu sudah menjadi istriku”

“ne, aku tau”

“kalau kau tau, bicaralah kau kenapa hah?” ucapnya berdiri menatapku dan menggenggam tanganku.
Aku aneh dengan sikapnya yang tiba-tiba baik, ternyata dia berbicara lembut karena ada eomma yang mengawasi kita di pintu yang sedikit terbuka.

“ani, gwenchana” ucapku melepaskan tangannya dan langsung berjalan menuju kamar mandi.

“jimin-ah” teriak eomma

“ne eommanim” ucap jimin menghampiri eomma.

“eomma akan pergi ke rumah neneknya song hee, kau bisa menjaganya kan?”

“oh..ne eommanim, pasti aku menjaganya” ucapnya terdengar lembut dan sopan.
Aku yang mendengar pembicaraan singkat eomma dan jimin hanya tersenyum mencibir sambil bercermin berfikir bahwa eomma akan meninggalkanku dan menitipkanku kepada namja mesum dan playboy itu? Aaarrrrggghhh….aku tak habis fikir.
Aku keluar dari kamar mandi dan melihat kalau jimin tengah bersiap di depan pintu kamar mandi dengan membawa piama tidurnya.

“kau ini lama sekali, aku sudah menunggu dari tadi” ucapnya ketus.

“siapa suruh kau menunggu eoh? Pakai saja kamar mandi yang di luar” jawabku tak kalah ketus.

Braaaak , ia menghentakan sekaligus pintu kamar mandi yang berada di belakangku.

“ya! Kau jangan merusaknya”

“berisik!” teriaknya dari kamar mandi.

“….”

Sejenak aku berfikir menatap diriku di depan cermin meja riasku. Sekarang, apa yang harus aku lakukan? aku sudah menjadi istri seseorang yang tak aku cintai, apakah keputusanku benar? Menyetujui perjodohanku, sedangkan aku tak bahagia? Ani..bukannya aku tak bahagia, yeoja mana yang tak bahagia menjadi istri seseorang yang di sukainya. Hanya saja jimin pernah menggoreskan luka di hatiku semasa sma dulu. Dan sampai sekarang aku tak bisa menghapusnya. Tak terasa aku meneteskan air mata. Apakah ini bagian dari penyesalanku karena aku telah  mengatakan ‘bersedia’ di depan semua orang tadi? 

Drrrrt…drrt.. ponselku bergetar, tertera nama jeon jungkook yang mengirimiku pesan. Tak berfikir panjang, aku langsung membuka pesan itu.

From : Kookie
Selamat atas pernikahanmu dengan jimin hyung, kau pasti bahagia song hee-ah

Aku tau pernikahanku dan jimin membuatnya sakit, karena jungkook pun menyukaiku.  Apakah aku harus membalas pesannya ini? Ya , aku harus membalasnya.

To : Kookie
Ne, gomawo kookie-ah..kau juga cepat cari pacar ne? hehe

Aku terpaksa membalasnya dengan nada seperti sedikit tersenyum. Aigoooo kookie-ah mianhae.

Ceklek~ pintu kamar mandi terbuka.  Jimin keluar dengan menggunakan celana panjangnya tanpa baju, hei..apa yang dia lakukan? menampakan abs nya di malam pertama kita? Hey apa maksudnya ini?

“kau kenapa tak memakai baju?” teriaku menatapnya .

“aku lupa membawanya”

“ya! Bukankah kau tadi membawanya eoh?”

“aiiiish diamlah, kau tak cape dari tadi berteriak hah?” ucapnya menghampiriku dan kini sekarang posisi abs nya berada di depanku. Membuatku hanya bisa melongo..

“kau sedang chatting dengan siapa?”

“a- ani…”

“heiii kau gugup melihat abs ku ?” ucapnya sedikit menundukan badannya dan kini dia menatpku.

“ya! Percaya diri  sekali kau park jimin” aku mengalihkan pandanganku.

“malam  ini , bisakah kau menemaniku?”

“ne?”

“ini kan malam pertama kita bodoh”

“lalu?” ucapku polos.

“oooo….kau menggodaku eoh?” ucapnya. Dan tanpa berfikir lagi jimin langsung menggendongku ke tempat tidur.

“ya! Park jimin, apa yang akan kau lakukan eohh?”

“diam lah….”

“ya!!!!!!!!!!!!!!”


TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar