Teddy Bear Holding A Heart Balloon

Sabtu, 06 Desember 2014

ff Guardian Angel part 4

Guardian Angel



Cast                 : Kim Seok Jin (BTS)
                          Jeon Jungkook (BTS)
                          Lee Yong In (OC)
                          Park Min Soo (OC)
                          Park Shin Yoo (OC)
Rate                 : 17
Genre              : Romance (maybe)
Author             : Nuriramdaniyah

**

Yong In POV

Aku meninggalkannya sendiri di dekat danau itu, aku menoleh sedikit melihat ia sedang menunduk, kulihat pundaknya bergetar, sepertinya ia menangis. Ingin sekali rasanya saat ini aku memeluknya dan mencurahkan isi hatiku kalau akupun menyukainya, bahkan aku menyayanginya. Tetapi aku langsung langkahkan lagi kaki ku, aku semakin sakit jika harus melihat orang yang yaku sayang menangis dan terpuruk seperti itu.


Hari ini masih panjang, jam masih menunjukan pukul 15.00, mau kemana aku? rumah? Tidak mungkin. Kalau aku pulang, aku juga sakit melihat jin oppa. Karena kehadiranku, dia tidak ikut ke paris dengan shin yoo eonni. Tapi aku harus kemana? Entahlah~
Tiba-tiba langit mendung, sepertinya hujan akan turun sebentar lagi. Aku berhenti di halte, tak tau mau kemana, sudah beberapa bis yang berhenti di depanku, aku hanya diam dan memperhatikan orang-orang sekitar.
Drrrt…drrrt… ponselku bergetar, jin oppa menelfonku.
“yeobseo?”

“yong in-ah , kau dimana? Diluar hujan , kau cepat pulang, oppa khawatir” ucap oppa.

“ne oppa, sebentar lagi aku pulang” ucapku pelan.

“kau marah eoh?”

“ani..”

“mianhae, tadi pagi kau salah mengartikan omongan oppa yong in-ah”

“ne oppa, gwenchana” ucapku berusaha tersenyum menahan sakit ini.
Tik…akupun langsung menutup telfonnya, ku simpan lagi ponselku ke saku bajuku.

Aku terdiam sejenak, kini langit mengeluarkan(?) air yang tadi sempat di tahan oleh awan mendung -__- aku berdiri dan melangkah mendekati air hujan yang turun dari atap halte , aku angkat tangan kananku agar tersentuh air hujan, ku pejamkan perlahan mataku mengingat semuanya, kini aku tak dapat lagi menahan semuanya, aku mulai mengeluarkan air mataku dan menangis lagi, sakiiiit sekali rasanya.
ketika aku memejamkan mataku, aku teringat akan jungkook sunbae, apakah dia masih di dekat danau sana? Omoooo bagaimana jika iya? Dia pasti sedang kehujanan.
 Langsung aku berlari ke tempat itu, dari kejauhan aku berhenti, tiba-tiba apa yang aku lihat? Benar saja dia masih berada di sini dengan keadaan yang membuatku sakit melihatnya, apa yang dia lakukan? bodoh ! kalau dia melakukan ini, dia bisa sakit. aku berlari mendekatinya lagi.

“jungkook sunbae” ucapku berdiri di sampingnya.
Jungkook mengangkat kepalanya perlahan, dan ia tersenyum melihatku, hujan masih belum berhenti, ku lihat wajahnya pucat, matanya merah dan sedikit bengkak, apakah dia menangis sejak dari tadi aku meninggalkannya?

“yong in-ssi?” ucapnya  pelan dan mulai berdiri dengan menatap mataku. Kini aku harus sedikit menengadah karena dia lebih tinggi dariku.

“apa yang kau lakukan disini eoh?” tanyaku memberanikan diri menangis di hadapannya,  kenapa aku berani? Karena aku yakin ia tak akan melihatku sedang menangis.

“aku menunggumu yong in-ssi” ucapnya bergetar.

“mwo?”
Bruuuuk dia memeluku bukan memeluk lebih tepatnya dia jatuh di pelukanku, dan sepertinya dia kelelahan.

“kau kenapa eoh?” ucapku khawatir memeluknya.

“aku menyukaimu yong in-ssi” ucapnya terdengar menangis (lagi)

“hiks hiks…” ucapku memeluknya erat. Di sela pelukan kami, jungkook mulai melepaskan tangannya dari punggungku.

“wae? Kau kenapa eoh?”
dia tiba-tiba jatuh karena aku tak bisa menahannya.

“jungkook sunbae, ireona!” ucapku menepuk pipinya perlahan dan hujan masih setia mengguyur dan menemani.
Aku langsung membawa sunbaeku ke sebuah tempat di dekat danau itu, lebih tepatnya gudang yang sudah tidak terpakai tetapi masih terjaga kerapihannya, gudang itu dulunya ruangan kelas tetapi sekarang sudah tak terpakai. Tanpa memikirkan rasa takut, aku menidurkan sunbae ku di lantai dengan pahaku sebagai bantal untuknya. Aku menatap wajah tampannya dan menempelkan tanganku di wajahnya bermaksud memberinya kehangatan. Sedikit ku tarik bibirku untuk tersenyum, sungguh tak bisa di pungkiri kalau aku menyukai sunbae ku ini,

“ireona sunbae” ucapku lagi semakin khawatir.
 Masih dengan memakai pakaian basah dan hujanpun masih belum berhenti, jungkook sunbae masih tak sadarkan diri, apa yang harus aku lakukan? langit berubah menjadi gelap tak ada lampu yang menerangi ruangan ini, hanya sedikit cahaya yang masuk karena sinar lampu dari luar. Aku sepertinya akan terjaga sampai besok disini, Fikiranku sudah mulai kacau, takut ada hantu atau tikus yang mengganggunya, aku sangat takut dengan tikus. Aaaahhhhh Aku mencoba tenang dan menghiraukan fikiran itu.
**

Jungkook POV

“ngghh” aku melenguh sadar. Aku merasakan kepalaku sedikit pusing dan badanku dingin, aku belum tau siapa yang membawaku kesini, akupun bangun dan duduk dengan kaki yang masih di selonjorkan, aku memijat pelan dahiku dan menengok tak sengaja ke  arah kanan, terlihat yong in yang sedang tertidur dengan seragam basahnya, sepertinya hujan pun belum berhenti, aku tersenyum melihat wajah polosnya dan mata indahnya yang terpejam.
Aku memundurkan posisi duduku dan melekuk sedikit kaki ku, aku menatapnya. Lee yong in, yeoja yang aku sukai, yeoja yang di cibir,dicemooh, dan di judge karenaku, kini berada di hadapanku. Aku memberanikan diri mengusap perlahan pipinya dan dia melenguh, akupun langsung melepaskan tanganku tadi, dia hanya melenguh. Akupun mendekatkan wajahku dan memiringkan kepalaku, aku mendekatkan bibirku perlahan, terasa hembusan nafasnya di wajahku. Aku pun mulai memejamkan mataku.

Chu~ aku menciumnya perlahan, dia sontak langsung membelalakan mata dan mendorongku hingga sedikit terjatuh.

“apa yang kau lakukan hah?” ucapnya marah dan berdiri. Akupun langsung menyusulnya berdiri di depannya.

“aku hanya eummm hanyaa….” Ucapku gugup

“kau hanya menggunakan kesempatan dalam kesempitan kan untuk menciumku?” ucapnya bergetar.

“apa aku salah telah mencium mu? Aku menyukaimu yong in-ssi, apa itu salah hah?”

“sudah aku bilang aku jauh berbeda denganmu, kau tak mungkin menyukaiku”

“aku tak peduli, kau menyukai ku juga kan?” tanya nya

“andwae” ucapnya ,
Terlihat dari garis matanya kalau dia berbohong.

“cih…kau berbohong yong in-ssi, aku tau kau tak menyukaiku yong in-ssi”

“ani..aku tidak berbohong”

“lalu kenapa kau tak membiarkanku mati saja ke hujanan dan malah membawaku kesini?”
 
“aku- aku..” ucapnya terbata.

“kau masih tak ingin jujur dengan perasaanmu sendiri yong in-ssi?” ucapku sedikit membungkuk dan  menatapnya.

“…” ia hanya terdiam. Akupun berjalan sedikit dan memunggunginya.

“kau benar-benar ingin pergi meninggalkanku yong in-ssi?” ucapku tak memangdangnya. “sampai kapan kau berada di sana? Kau tega meninggalkanku? Aku akan selalu me- ”
Grep~ ucapanku terhenti ketika yong in memeluku dari belakang. Tangannya memeluk erat perutku, aku tersenyum atas perlakuannya dan mengusap tangannya dan menoleh sedikitke belakang.

“wae?” tanyaku aneh.

“disini gelap, aku takut..kau jangan meninggalkan aku” ucapnya terdengar manja

“aku tidak akan meninggalkanmu yong in-ssi, aku akan terus menjagamu disini.”

“mianhae..hiks” ucapnya menangis

“untuk apa hem?”

“hujan belum juga reda, dan gara-gara aku, kita terjaga sampai besok disini,kau pasti kedinginan, hiks…mianhaeyo..hiks ” ia menjawab dan  menangis. Aku membalikan badan dan menggenggam tangannya, kini aku menatapnya.

“kau tau kan aku kedinginan?” ucapku memberikan senyuman evil

“nde?”

“justru itu kau harus memberikanku kehangatan malam ini..”

“mwo? Apa maksudmu ?”
Akupun tak menjawab pertanyaannya dan langsung memeluknya dari depan.

“kau harus memeluku sampai aku terasa hangat, seperti ini, kau sendiri yang bilang ini semua karena kau, dan kau juga yang harus membayarnya hehe” ucapku , ia sepertinya tersenyum dalam dekapanku.
“hey, kenapa kau tersenyum”

“ani...kalau ini membuat semuanya lebih baik, peluklah”

“hm….oh iya, kenapa kau lebih sering menagis sekarang? tidak seperti dulu”

“mianhae sunbae…”

“aigoooo formal sekali, panggil saja aku oppa, aku ingin kau memanggilku oppa ne”

“ne oppa” ucapnya tersenyum.

“kenapa kau terlihat sering sekali menangis akhir-akhir ini?”

“kau memperhatikanku eoh?”

“ne..aku memang selalu memperhatikan orang yang aku suka”

“aku hanya teringat appa”

“hanya itu?”

“ne..”

“kau tak ingin jujur tentang satu hal kepadaku hem?” ucapku menepuk pundaknya perlahan namun berkali-kali.

“apa?”

“perasaanmu… yong in-ssi bagaimana perasaanmu kepadaku?”

“kenapa kau tanya itu?”

“aku hanya tak ingin nanti jika kau meninggalkanku nanti, aku harus merindukanmu setiap hari dan itu membuatku tersiksa.”

“ne..aku akan jujur” ia melepas pelukannya.

“ya ! kenapa di lepas eoh?” ucapku mempautkan bibirku lucu. Ia tersenyum melihatku dan menggenggam tanganku.

“aku juga menyukaimu oppa, kau salah jika kau berfikir aku tak menyukaimu, aku tak perduli padamu, kau salah. Oppa, mian jika selama ini kehadiranku membuat hubungan oppa dan min soo sunbae kacau, aku tak bermaksud melakukan itu semua oppa”

“kalau kau juga menyukaiku, kenapa kau menjauhiku hah?”

“aku hanya mencari jarak agar tidak  terlalu sakit jika kenyataan itu terjadi, aku tau aku siapa oppa, aku hanya gadis miskin. Apa yang aku punya? aku tak punya apa-apa, memang dulu aku punya segalanya, tapi…kau juga pasti sudah tau oppa”

“aku tidak perduli dengan semua itu”

“andwae oppa”
@skip
**

Author POV

Semalaman mereka terjaga di tempat ini karena hujan yang terus mengguyur tanpa henti, sampai saat ini matahari membangunkan mereka berdua, pakaian yang mereka kenakan kini telah mengering.

“sudah pagi, aku harus segera pulang dan aku yakin jin oppa pasti marah kepadaku” ucap yong in dalam hati.
Tapi bagaimana dengan namja ini? Ia masih terlelap, untuk membangunkannya yong in tidak tega saking nyenyaknya. Tak lama namja itupun terbangun.

“oppa, aku harus pulang, kalau aku tak pulang cepat, jin oppa pasti marah”

“cakkaman, aku akan mengantarmu”

“hm…ne”

Kini yong in pulang mengendarai mobil jungkook, waktu menunjukan pukul 07.00 , kebetulan hari ini sekolah sedang libur, jadi yong in bisa mencuci baju seragam yang ia kenakan untuk dipakai lagi besok.
**
Yong In POV

Tingtong…. Aku memencet bel rumah oppa dengan perasaan gugup. Pasti oppa akan memarahiku karena aku tidak pulang dan aku juga tak memberitau dimana keberadaanku karena ponselku mati.

“nuguya?” ceklek~ pintu itu terbuka. “yong in-ah, kau dari mana saja hah? Kau pulang dengan seorang laki-laki?”

“oppa..ini tidak seperti yang oppa fikirkan, aku kemarin terjaga di gudang sekolah dan tak bisa pulang karena hujan sangat deras” jelasku menunduk.

“kau terjaga semalaman di tempat gelap bersama laki-laki ini? Apa maksudnya eoh?” braaak , jin oppa melayangkan sebuah pukulan ke jungkook. “apa yang telah kau lakukan kepada adiku eoh?” braaak sekali lagi jin oppa menonjok pipinya lagi.

“an – ani .. hyung dengarkan aku dulu” ucap jungkook terbata.

“oppa, jangan pukuli dia, dia tidak salah oppa” ucapku berdiri di depan jungkook dan melindunginya.

“KAU MASUK SEKARANG JUGA !!” ucap jin oppa menariku kasar dan dia menutup pintu dengan kasar.

“jelaskan pada oppa apa yang sebenarnya terjadi” ia mendudukanku di sofa dan mengintrogasiku.

“…..” aku menceritakan semuanya, dan kini jin oppa bernafas lega mendengar aku baik-baik saja.

“yong in-ah, mianhae..ucapan oppa waktu itu, kau salah paham, kau tak jadi kan pergi ke amerika?”

“mian oppa, aku sudah memutuskan semuanya.” Ucapku.
@skip

Kini aku tengah membaringkan tubuhku di atas kasur. Mengingat kejadian semalam dengan dia aku ingin kembali mengulanginya lagi, berada di pelukan orang yang aku sayang. Hm…aku mengukir senyuman di wajahku.

“yong in-ah, kau makan dulu, dari tadi kau belum makan”

“ne oppa gomawo, sebentar lagi aku keluar”
@meja makan

“Oh iya, semalam sebelum ponselku mati, aku mendapat telfon dari eonni, tetapi waktu aku akan menjawabnya, ponselku tiba-tiba mati” ucapku mengambil makanan dan duduk berhadapan dengan oppaku.

“aiiiish bodoh . itu karena oppa mengkhawatirkanmu, oppa meminta bantuannya agar dia menyuruhmu pulang, ku fikir kau marah kepadaku”

“kapan oppa akan menikah dengannya?” aku memasukan makanan kedalam mulutku bergantian.

“oppa tidak tau, mungkin nanti sekitar 2 bulanan lagi, karena oppa ingin appa juga menyaksikan pernikahan oppa”

“syukurlah..”

“ah..oppa lupa, siapa namja yang mengantarmu tadi pagi?” ucap jin oppa membuat jantungku berdegup kencang.

“ehm…itu..itu..jungkook sunbae oppa”


“hm…katanya kau tak ingin lagi bertemu dengannya, apakah kau mulai menyukainya eoh?” ucap jin oppa tersenyum.

“ani oppa, aku hanya berteman”

“anak sma 17 tahun, terjaga semalaman di tempat gelap dengan keadaan dingin, hey apa yang kalian lakukan selama malam itu?”

“ya! Kau ingin mengintrogasiku lagi eoh?”

“jawab saja, atau mau ku laporkan kepada appa?”

“arraseo…arraseo..arraseo..kami hanya tidur oppa, itupun tidurnya berjauhan, dan tidak melakukannya lebih”

“hanya itukah?”

“oppa!!”

“kau masih mau menyembunyikannya hah?”

“ya oppa! Kau selalu ingin tau urusanku saja, ne..ne dia memeluku dan kita…kita sempat…emmm sempat..” ucapku gugup menyimpan sendok yang saat itu aku pegang.

“sempat apa nona lee?”

“berciuman” ucapku spontan dan menutup wajahku karena aku yakin kini wajahku tengah memerah.

“mwo? Hahaha”  ucapnya tertawa.

“kau tak marah?” ucapku mengintip dari sela-sela jariku,

“ani…wajar saja, oppa tau kau menyukainya, hanya saja kau jangan melakukannya lebih dari itu jika kau tak ingin menikah mendahuluiku, arraseo?”

“arraseo oppa hehe”

“hm..lanjutkan makannya”

“oppa, bagaimana jungkook dimata oppa?” ucapku.

“seperti pertama oppa bertemu dengannya, oppa liaht dia namja yang baik dan bisa menjagamu, tetapi saat ini kau juga harus berhati-hati dengan min soo min soo itu, kau kan pernah bilang dia tidak suka melihatmu dengan jungkook”

“ne oppa, akupun masih menjaga jarak dengannya”

“em…yong in-ah”

“ne?”

“kau jadi ke amerika lagi?”

“…” ucapku menganggukan kepala.

“kenapa kau tega meninggalkan oppa”

“mian.. bukannya itu yang oppa inginkan?” ucapku dalam hati dan menatapnya.

“kau marah kepadaku?”

“ani oppa, aku hanya rindu dengan appa dan ingin bertemu dengannya, kebetulan sebentar lagi sekolah libur, dan aku ingin mengisi liburanku bersama appa”

“baiklah kalau begitu…”
**

Author POV

Liburan sekolah telah tiba, yong in memang sudah memutuskan untuk pergi berlibur ke amerika, ani bukan berlibur, ia masih merasa kehadirannya membuat semuanya kacau. Yong in telah santai menunggu di air port, sebentar lagi pesawatnya akan terbang dan mengantarnya kembali ke amerika.

“jangan pergi yong in-ssi”

“mianhae oppa, aku harus pergi”

“izinkan aku menjaga perasaan ini dan menunggu sampai kau kembali dan  membuka pintu hatimu untuku yong in-ssi” jungkook  kini tengah memeluk yong in erat.

“oppa..” yong in membalas memeluknya erat seakan tak ingin melepasnya.

“aku tau ini sulit, tapi tolong izinkan aku ne?”

“aku akan kembali untukmu oppa” ucap yong in pasti.
Yong in perlahan melepaskan pelukannya dan kembali menatap jungkook.

“yong in-ssi, kapan kau akan kembali” ucap jungkook cemberut.

“aku pernah bilang kan? jika takdir menggariskan yang terbaik untuk kita”

“semoga saja”

“aku yakin ini jalan terbaik untuk kita oppa”

“…”

Genggaman tangan mereka kini perlahan mulai menjauh, jungkook menatap pundak yong in yang kini terasa semakin jauh dan menghilang dari pelupuk matanya.

“aku akan menunggumu disini yong in-ssi” ucap jungkook berusaha tersenyum walau kenyataannya jauh berbeda.

Belum pesawat yong in terbang, jungkook sudah meninggalkan bandara itu dengan mengendarai mobilnya pulang. Di perjalanan jungkook masih memikirkan yong in, kecepatan mobilnya ia penuhi(?) dan tiba-tiba sebuah mobil dari arah berlawanan seperti menyeleweng dan itu membuat konsentrasi menyetir jungkook hilang.

“ANDWAE…..”


TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar