Guardian
Angel
Cast :
Kim Seok Jin (BTS)
Jeon Jungkook (BTS)
Lee Yong In (OC)
Park Min Soo (OC)
Park Shin Yoo (OC)
Jeon Jungkook (BTS)
Lee Yong In (OC)
Park Min Soo (OC)
Park Shin Yoo (OC)
Rate :
17
Genre :
Romance (maybe)
Author :
Nuriramdaniyah
**
Yong In POV
Aku meninggalkannya sendiri di dekat danau itu, aku
menoleh sedikit melihat ia sedang menunduk, kulihat pundaknya bergetar,
sepertinya ia menangis. Ingin sekali rasanya saat ini aku memeluknya dan
mencurahkan isi hatiku kalau akupun menyukainya, bahkan aku menyayanginya.
Tetapi aku langsung langkahkan lagi kaki ku, aku semakin sakit jika harus
melihat orang yang yaku sayang menangis dan terpuruk seperti itu.
Hari ini masih panjang, jam masih menunjukan pukul
15.00, mau kemana aku? rumah? Tidak mungkin. Kalau aku pulang, aku juga sakit
melihat jin oppa. Karena kehadiranku, dia tidak ikut ke paris dengan shin yoo
eonni. Tapi aku harus kemana? Entahlah~
Tiba-tiba langit mendung, sepertinya hujan akan
turun sebentar lagi. Aku berhenti di halte, tak tau mau kemana, sudah beberapa
bis yang berhenti di depanku, aku hanya diam dan memperhatikan orang-orang
sekitar.
Drrrt…drrrt… ponselku bergetar, jin oppa menelfonku.
“yeobseo?”
“yong in-ah , kau dimana? Diluar hujan , kau cepat
pulang, oppa khawatir” ucap oppa.
“ne oppa, sebentar lagi aku pulang” ucapku pelan.
“kau marah eoh?”
“ani..”
“mianhae, tadi pagi kau salah mengartikan omongan
oppa yong in-ah”
“ne oppa, gwenchana” ucapku berusaha tersenyum
menahan sakit ini.
Tik…akupun langsung menutup telfonnya, ku simpan
lagi ponselku ke saku bajuku.
Aku terdiam sejenak, kini langit mengeluarkan(?) air
yang tadi sempat di tahan oleh awan mendung -__- aku berdiri dan melangkah
mendekati air hujan yang turun dari atap halte , aku angkat tangan kananku agar
tersentuh air hujan, ku pejamkan perlahan mataku mengingat semuanya, kini aku
tak dapat lagi menahan semuanya, aku mulai mengeluarkan air mataku dan menangis
lagi, sakiiiit sekali rasanya.
ketika aku memejamkan mataku, aku teringat akan
jungkook sunbae, apakah dia masih di dekat danau sana? Omoooo bagaimana jika
iya? Dia pasti sedang kehujanan.
Langsung aku
berlari ke tempat itu, dari kejauhan aku berhenti, tiba-tiba apa yang aku
lihat? Benar saja dia masih berada di sini dengan keadaan yang membuatku sakit
melihatnya, apa yang dia lakukan? bodoh ! kalau dia melakukan ini, dia bisa
sakit. aku berlari mendekatinya lagi.
“jungkook sunbae” ucapku berdiri di sampingnya.
Jungkook mengangkat kepalanya perlahan, dan ia
tersenyum melihatku, hujan masih belum berhenti, ku lihat wajahnya pucat,
matanya merah dan sedikit bengkak, apakah dia menangis sejak dari tadi aku
meninggalkannya?
“yong in-ssi?” ucapnya pelan dan mulai berdiri dengan menatap
mataku. Kini aku harus sedikit menengadah karena dia lebih tinggi dariku.
“apa yang kau lakukan disini eoh?” tanyaku
memberanikan diri menangis di hadapannya,
kenapa aku berani? Karena aku yakin ia tak akan melihatku sedang
menangis.
“aku menunggumu yong in-ssi” ucapnya bergetar.
“mwo?”
Bruuuuk dia memeluku bukan memeluk lebih tepatnya
dia jatuh di pelukanku, dan sepertinya dia kelelahan.
“kau kenapa eoh?” ucapku khawatir memeluknya.
“aku menyukaimu yong in-ssi” ucapnya terdengar
menangis (lagi)
“hiks hiks…” ucapku memeluknya erat. Di sela pelukan
kami, jungkook mulai melepaskan tangannya dari punggungku.
“wae? Kau kenapa eoh?”
dia tiba-tiba jatuh karena aku tak bisa menahannya.
“jungkook sunbae, ireona!” ucapku menepuk pipinya
perlahan dan hujan masih setia mengguyur dan menemani.
Aku langsung membawa sunbaeku ke sebuah tempat di
dekat danau itu, lebih tepatnya gudang yang sudah tidak terpakai tetapi masih
terjaga kerapihannya, gudang itu dulunya ruangan kelas tetapi sekarang sudah
tak terpakai. Tanpa memikirkan rasa takut, aku menidurkan sunbae ku di lantai
dengan pahaku sebagai bantal untuknya. Aku menatap wajah tampannya dan
menempelkan tanganku di wajahnya bermaksud memberinya kehangatan. Sedikit ku
tarik bibirku untuk tersenyum, sungguh tak bisa di pungkiri kalau aku menyukai
sunbae ku ini,
“ireona sunbae” ucapku lagi semakin khawatir.
Masih dengan
memakai pakaian basah dan hujanpun masih belum berhenti, jungkook sunbae masih
tak sadarkan diri, apa yang harus aku lakukan? langit berubah menjadi gelap tak
ada lampu yang menerangi ruangan ini, hanya sedikit cahaya yang masuk karena
sinar lampu dari luar. Aku sepertinya akan terjaga sampai besok disini,
Fikiranku sudah mulai kacau, takut ada hantu atau tikus yang mengganggunya, aku
sangat takut dengan tikus. Aaaahhhhh Aku mencoba tenang dan menghiraukan
fikiran itu.
**
Jungkook POV
“ngghh” aku melenguh sadar. Aku merasakan kepalaku
sedikit pusing dan badanku dingin, aku belum tau siapa yang membawaku kesini,
akupun bangun dan duduk dengan kaki yang masih di selonjorkan, aku memijat
pelan dahiku dan menengok tak sengaja ke
arah kanan, terlihat yong in yang sedang tertidur dengan seragam
basahnya, sepertinya hujan pun belum berhenti, aku tersenyum melihat wajah
polosnya dan mata indahnya yang terpejam.
Aku memundurkan posisi duduku dan melekuk sedikit
kaki ku, aku menatapnya. Lee yong in, yeoja yang aku sukai, yeoja yang di
cibir,dicemooh, dan di judge karenaku, kini berada di hadapanku. Aku
memberanikan diri mengusap perlahan pipinya dan dia melenguh, akupun langsung
melepaskan tanganku tadi, dia hanya melenguh. Akupun mendekatkan wajahku dan
memiringkan kepalaku, aku mendekatkan bibirku perlahan, terasa hembusan
nafasnya di wajahku. Aku pun mulai memejamkan mataku.
Chu~ aku menciumnya perlahan, dia sontak langsung
membelalakan mata dan mendorongku hingga sedikit terjatuh.
“apa yang kau lakukan hah?” ucapnya marah dan
berdiri. Akupun langsung menyusulnya berdiri di depannya.
“aku hanya eummm hanyaa….” Ucapku gugup
“kau hanya menggunakan kesempatan dalam kesempitan
kan untuk menciumku?” ucapnya bergetar.
“apa aku salah telah mencium mu? Aku menyukaimu yong
in-ssi, apa itu salah hah?”
“sudah aku bilang aku jauh berbeda denganmu, kau tak
mungkin menyukaiku”
“aku tak peduli, kau menyukai ku juga kan?” tanya
nya
“andwae” ucapnya ,
Terlihat dari garis matanya kalau dia berbohong.
“cih…kau berbohong yong in-ssi, aku tau kau tak
menyukaiku yong in-ssi”
“ani..aku tidak berbohong”
“lalu kenapa kau tak membiarkanku mati saja ke
hujanan dan malah membawaku kesini?”
“aku- aku..” ucapnya terbata.
“kau masih tak ingin jujur dengan perasaanmu sendiri
yong in-ssi?” ucapku sedikit membungkuk dan
menatapnya.
“…” ia hanya terdiam. Akupun berjalan sedikit dan
memunggunginya.
“kau benar-benar ingin pergi meninggalkanku yong
in-ssi?” ucapku tak memangdangnya. “sampai kapan kau berada di sana? Kau tega
meninggalkanku? Aku akan selalu me- ”
Grep~ ucapanku terhenti ketika yong in memeluku dari
belakang. Tangannya memeluk erat perutku, aku tersenyum atas perlakuannya dan
mengusap tangannya dan menoleh sedikitke belakang.
“wae?” tanyaku aneh.
“disini gelap, aku takut..kau jangan meninggalkan
aku” ucapnya terdengar manja
“aku tidak akan meninggalkanmu yong in-ssi, aku akan
terus menjagamu disini.”
“mianhae..hiks” ucapnya menangis
“untuk apa hem?”
“hujan belum juga reda, dan gara-gara aku, kita
terjaga sampai besok disini,kau pasti kedinginan, hiks…mianhaeyo..hiks ” ia
menjawab dan menangis. Aku membalikan
badan dan menggenggam tangannya, kini aku menatapnya.
“kau tau kan aku kedinginan?” ucapku memberikan
senyuman evil
“nde?”
“justru itu kau harus memberikanku kehangatan malam
ini..”
“mwo? Apa maksudmu ?”
Akupun tak menjawab pertanyaannya dan langsung
memeluknya dari depan.
“kau harus memeluku sampai aku terasa hangat,
seperti ini, kau sendiri yang bilang ini semua karena kau, dan kau juga yang
harus membayarnya hehe” ucapku , ia sepertinya tersenyum dalam dekapanku.
“hey, kenapa kau tersenyum”
“ani...kalau ini membuat semuanya lebih baik,
peluklah”
“hm….oh iya, kenapa kau lebih sering menagis
sekarang? tidak seperti dulu”
“mianhae sunbae…”
“aigoooo formal sekali, panggil saja aku oppa, aku
ingin kau memanggilku oppa ne”
“ne oppa” ucapnya tersenyum.
“kenapa kau terlihat sering sekali menangis
akhir-akhir ini?”
“kau memperhatikanku eoh?”
“ne..aku memang selalu memperhatikan orang yang aku
suka”
“aku hanya teringat appa”
“hanya itu?”
“ne..”
“kau tak ingin jujur tentang satu hal kepadaku hem?”
ucapku menepuk pundaknya perlahan namun berkali-kali.
“apa?”
“perasaanmu… yong in-ssi bagaimana perasaanmu
kepadaku?”
“kenapa kau tanya itu?”
“aku hanya tak ingin nanti jika kau meninggalkanku
nanti, aku harus merindukanmu setiap hari dan itu membuatku tersiksa.”
“ne..aku akan jujur” ia melepas pelukannya.
“ya ! kenapa di lepas eoh?” ucapku mempautkan
bibirku lucu. Ia tersenyum melihatku dan menggenggam tanganku.
“aku juga menyukaimu oppa, kau salah jika kau
berfikir aku tak menyukaimu, aku tak perduli padamu, kau salah. Oppa, mian jika
selama ini kehadiranku membuat hubungan oppa dan min soo sunbae kacau, aku tak
bermaksud melakukan itu semua oppa”
“kalau kau juga menyukaiku, kenapa kau menjauhiku
hah?”
“aku hanya mencari jarak agar tidak terlalu sakit jika kenyataan itu terjadi, aku
tau aku siapa oppa, aku hanya gadis miskin. Apa yang aku punya? aku tak punya
apa-apa, memang dulu aku punya segalanya, tapi…kau juga pasti sudah tau oppa”
“aku tidak perduli dengan semua itu”
“andwae oppa”
@skip
**
Author POV
Semalaman mereka terjaga di tempat ini karena hujan
yang terus mengguyur tanpa henti, sampai saat ini matahari membangunkan mereka
berdua, pakaian yang mereka kenakan kini telah mengering.
“sudah pagi, aku harus segera pulang dan aku yakin
jin oppa pasti marah kepadaku” ucap yong in dalam hati.
Tapi bagaimana dengan namja ini? Ia masih terlelap,
untuk membangunkannya yong in tidak tega saking nyenyaknya. Tak lama namja
itupun terbangun.
“oppa, aku harus pulang, kalau aku tak pulang cepat,
jin oppa pasti marah”
“cakkaman, aku akan mengantarmu”
“hm…ne”
Kini yong in pulang mengendarai mobil jungkook,
waktu menunjukan pukul 07.00 , kebetulan hari ini sekolah sedang libur, jadi
yong in bisa mencuci baju seragam yang ia kenakan untuk dipakai lagi besok.
**
Yong In POV
Tingtong…. Aku memencet bel rumah oppa dengan
perasaan gugup. Pasti oppa akan memarahiku karena aku tidak pulang dan aku juga
tak memberitau dimana keberadaanku karena ponselku mati.
“nuguya?” ceklek~ pintu itu terbuka. “yong in-ah,
kau dari mana saja hah? Kau pulang dengan seorang laki-laki?”
“oppa..ini tidak seperti yang oppa fikirkan, aku
kemarin terjaga di gudang sekolah dan tak bisa pulang karena hujan sangat
deras” jelasku menunduk.
“kau terjaga semalaman di tempat gelap bersama
laki-laki ini? Apa maksudnya eoh?” braaak , jin oppa melayangkan sebuah pukulan
ke jungkook. “apa yang telah kau lakukan kepada adiku eoh?” braaak sekali lagi
jin oppa menonjok pipinya lagi.
“an – ani .. hyung dengarkan aku dulu” ucap jungkook
terbata.
“oppa, jangan pukuli dia, dia tidak salah oppa” ucapku
berdiri di depan jungkook dan melindunginya.
“KAU MASUK SEKARANG JUGA !!” ucap jin oppa menariku
kasar dan dia menutup pintu dengan kasar.
“jelaskan pada oppa apa yang sebenarnya terjadi” ia
mendudukanku di sofa dan mengintrogasiku.
“…..” aku menceritakan semuanya, dan kini jin oppa
bernafas lega mendengar aku baik-baik saja.
“yong in-ah, mianhae..ucapan oppa waktu itu, kau
salah paham, kau tak jadi kan pergi ke amerika?”
“mian oppa, aku sudah memutuskan semuanya.” Ucapku.
@skip
Kini aku tengah membaringkan tubuhku di atas kasur.
Mengingat kejadian semalam dengan dia aku ingin kembali mengulanginya lagi,
berada di pelukan orang yang aku sayang. Hm…aku mengukir senyuman di wajahku.
“yong in-ah, kau makan dulu, dari tadi kau belum
makan”
“ne oppa gomawo, sebentar lagi aku keluar”
@meja makan
“Oh iya, semalam sebelum ponselku mati, aku mendapat
telfon dari eonni, tetapi waktu aku akan menjawabnya, ponselku tiba-tiba mati”
ucapku mengambil makanan dan duduk berhadapan dengan oppaku.
“aiiiish bodoh . itu karena oppa mengkhawatirkanmu,
oppa meminta bantuannya agar dia menyuruhmu pulang, ku fikir kau marah
kepadaku”
“kapan oppa akan menikah dengannya?” aku memasukan
makanan kedalam mulutku bergantian.
“oppa tidak tau, mungkin nanti sekitar 2 bulanan
lagi, karena oppa ingin appa juga menyaksikan pernikahan oppa”
“syukurlah..”
“ah..oppa lupa, siapa namja yang mengantarmu tadi
pagi?” ucap jin oppa membuat jantungku berdegup kencang.
“ehm…itu..itu..jungkook sunbae oppa”
“hm…katanya kau tak ingin lagi bertemu dengannya,
apakah kau mulai menyukainya eoh?” ucap jin oppa tersenyum.
“ani oppa, aku hanya berteman”
“anak sma 17 tahun, terjaga semalaman di tempat
gelap dengan keadaan dingin, hey apa yang kalian lakukan selama malam itu?”
“ya! Kau ingin mengintrogasiku lagi eoh?”
“jawab saja, atau mau ku laporkan kepada appa?”
“arraseo…arraseo..arraseo..kami hanya tidur oppa,
itupun tidurnya berjauhan, dan tidak melakukannya lebih”
“hanya itukah?”
“oppa!!”
“kau masih mau menyembunyikannya hah?”
“ya oppa! Kau selalu ingin tau urusanku saja, ne..ne
dia memeluku dan kita…kita sempat…emmm sempat..” ucapku gugup menyimpan sendok
yang saat itu aku pegang.
“sempat apa nona lee?”
“berciuman” ucapku spontan dan menutup wajahku
karena aku yakin kini wajahku tengah memerah.
“mwo? Hahaha”
ucapnya tertawa.
“kau tak marah?” ucapku mengintip dari sela-sela
jariku,
“ani…wajar saja, oppa tau kau menyukainya, hanya
saja kau jangan melakukannya lebih dari itu jika kau tak ingin menikah
mendahuluiku, arraseo?”
“arraseo oppa hehe”
“hm..lanjutkan makannya”
“oppa, bagaimana jungkook dimata oppa?” ucapku.
“seperti pertama oppa bertemu dengannya, oppa liaht
dia namja yang baik dan bisa menjagamu, tetapi saat ini kau juga harus
berhati-hati dengan min soo min soo itu, kau kan pernah bilang dia tidak suka
melihatmu dengan jungkook”
“ne oppa, akupun masih menjaga jarak dengannya”
“em…yong in-ah”
“ne?”
“kau jadi ke amerika lagi?”
“…” ucapku menganggukan kepala.
“kenapa kau tega meninggalkan oppa”
“mian.. bukannya itu yang oppa inginkan?” ucapku
dalam hati dan menatapnya.
“kau marah kepadaku?”
“ani oppa, aku hanya rindu dengan appa dan ingin
bertemu dengannya, kebetulan sebentar lagi sekolah libur, dan aku ingin mengisi
liburanku bersama appa”
“baiklah kalau begitu…”
**
Author POV
Liburan sekolah telah tiba, yong in memang sudah
memutuskan untuk pergi berlibur ke amerika, ani bukan berlibur, ia masih merasa
kehadirannya membuat semuanya kacau. Yong in telah santai menunggu di air port,
sebentar lagi pesawatnya akan terbang dan mengantarnya kembali ke amerika.
“jangan pergi yong in-ssi”
“mianhae oppa, aku harus pergi”
“izinkan aku menjaga perasaan ini dan menunggu
sampai kau kembali dan membuka pintu
hatimu untuku yong in-ssi” jungkook kini
tengah memeluk yong in erat.
“oppa..” yong in membalas memeluknya erat seakan tak
ingin melepasnya.
“aku tau ini sulit, tapi tolong izinkan aku ne?”
“aku akan kembali untukmu oppa” ucap yong in pasti.
Yong in perlahan melepaskan pelukannya dan kembali
menatap jungkook.
“yong in-ssi, kapan kau akan kembali” ucap jungkook
cemberut.
“aku pernah bilang kan? jika takdir menggariskan
yang terbaik untuk kita”
“semoga saja”
“aku yakin ini jalan terbaik untuk kita oppa”
“…”
Genggaman tangan mereka kini perlahan mulai menjauh,
jungkook menatap pundak yong in yang kini terasa semakin jauh dan menghilang
dari pelupuk matanya.
“aku akan menunggumu disini yong in-ssi” ucap
jungkook berusaha tersenyum walau kenyataannya jauh berbeda.
Belum pesawat yong in terbang, jungkook sudah
meninggalkan bandara itu dengan mengendarai mobilnya pulang. Di perjalanan
jungkook masih memikirkan yong in, kecepatan mobilnya ia penuhi(?) dan
tiba-tiba sebuah mobil dari arah berlawanan seperti menyeleweng dan itu membuat
konsentrasi menyetir jungkook hilang.
“ANDWAE…..”
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar