Guardian
Angel
Cast :
Kim Seok Jin (BTS)
Jeon Jungkook (BTS)
Lee Yong In (OC)
Park Min Soo (OC)
Jeon Jungkook (BTS)
Lee Yong In (OC)
Park Min Soo (OC)
Rate :
16
Genre :
Romance (maybe)
Author :
Nuriramdaniyah
**
Yong In POV
Kehidupan memang selalu berputar. Layaknya roda yang
kadang selalu berada di atas , kadang di bawah. Aku Lee Yong In , seorang anak tunggal
dari pengusaha terkenal di USA, aku duduk di bangku kelas 1 SMA. Banyak orang
yang mengenal aku anak orang kaya, dan bahkan di sekolahpun banyak yang segan
dengan ku. Padahal dengan kekayaan keluargaku, apa yang aku punya? Teman?
Tidak, mereka semua takut jika berteman denganku. Pernah appa memberikan
konfirmasi ketika sedang di wawancarai dengan menyebutkan kalau hanya
orang-orang yang kaya lah yang bisa berteman denganku. Appa , apakah kau
berfikir bagaimana tersiksanya aku? aku memiliki seorang kakak yang kini
tinggal di seoul, dia memilih menimba ilmu di korea daripada di USA.
~~
Kini kehidupanku berubah 180 derajat menjadi sangat
sederhana semenjak perusahaan appa bangkrut 2 tahun yang lalu. Appa di tipu
oleh perusahaan lain dengan iming-iming harta yang berlimpah. Appaku memang
materialistis. Kejadian itu membaut keluargaku down dan tidak tau harus
bagaimana.
semenjak kejadian itu, aku memutuskan pindah ke
seoul dan tinggal bersama kakak sepupuku yang biasa ku panggil oppa di sana.
Kakak sepupuku itu dari kecil memang di urusi oleh appaku, makannya dia sudah
dianggap seperti keluarga sendiri, bahkan sudah hampir 15 tahun dia hidup
bersama aku dan appa. Dari awal oppaku memang tidak suka dengan sikap appa yang
materialis, karena itu ia memilih pergi menjauh dari keluarga dan hidup
mandiri.
“oppa, odiga?” ucapku menelfon dia dengan menuruni
pesawat yang membantuku mendarat di seoul.
“oppa ada di rumah, kau dimana biar oppa jemput”
sahut dia di seberang sana.
“aku di bandara oppa, aku sudah sampai”
“……”
“ne…”
Dari awal kejadian itu memang oppa sudah mengetahui
kepindahanku ke seoul dan dia menyetujuinya, dia memang sangat menyayangiku
begitupun aku, malah aku lebih beruntung memiliki oppa seperti dia.
“kau dimana? Oppa sudah hampir sampai”
Belum lama aku membaca pesan singkat dari oppaku,
tiba-tiba terdengar seseorang memanggil namaku.
“lee yong in….” teriaknya. Akupun menoleh ke arah
suara itu.
“kim seok jin oppa….” Jawabku memberikan senyuman
termanisku.
“neomu neomu bogoshipeo yong in-ssi” oppa memeluku
erat dengan menggerak-gerakan badannya ke kanan-ke kiri, saking senengnya
melihatku kini depan matanya*ngerti kan?*
“nado oppa” aku segera melepas pelukannya
“oke kajja kita ke rumah oppa”
“arraseo”
Akhirnya kitapun pergi menuju rumah oppaku.
“jin oppa, bagaimana kerjaanmu ?” ucapku memecah
keheningan yang terjadi dalam mobil.
“oppa di tempatkan sebagai wakil direktur di sebuah
perusahaan”
“syukurlah, aku senang mendengarnya, kau sudah mapan
oppa” ucapku tersenyum.
“ahh ne yong in, oh iya bagaimana keadaan appa
disana? Kenapa kau ingin pindah bersama oppa ?” ucapnya serius sambil menyetir.
“appa” aku mengalihkan pandanganku ke samping dan
menghilangkan senyuman yang terukir di wajahku tadi
“semenjak kejadian itu, appa sempat di rawat
gara-gara penyakit jantungnya kambuh, akupun sempat mengalami depresi selama
beberapa hari, karna aku tak tau harus bagaimana oppa. Aku mencoba menelfonmu
tetapi aku tak ingin mengganggumu karna aku tau kau pasti sangat sibuk, sampai
akhirnya aku meminta izin kepada appa untuk tinggal bersamamu.” Lanjutku
berusaha mengukir kembali senyuman di bibirku.
“hm…mian yong in-ssi, oppa memang sibuk. Syukur
kalau kau sudah meminta izin kepada appa. Aku takut jika nanti appa mengira aku
yang memaksamu untuk tinggal bersamaku”
“ya! Mana mungkin lah, kau kan anak appa juga, kau
sudah aku anggap sebagai oppaku sendiri oppa” ucapku memandang wajah seriusnya
yang masih menyetir
“cih..manis sekali kau nona yong in, tetapi gomawo
ne” ucapnya menatapku sebentar. Aku hanya tersenyum.
Setelah lama di perjalanan, kini aku dan oppaku
sudah sampai di sebuah rumah minimalis.
“kau tinggal disini oppa?” aku sibuk melirik-lirik
rumahnya.
“ne..” ucapnya berjalan kea rah pintu bagasi.
“sendiri ?”
“ani…dengan istriku” ucapnya menutup pintu bagasi
mobilnya dan mengeluarkan koperku.
“mwo?” aku kaget mendengar ucapannya dan menatapnya.
“ani, aku bercanda, wae? Kau cemburu?” oppa
menghampiriku.
“issh pabo. Man- mana.. mungkin aku cemburu,
kau..kau kan sudah aku anggap oppaku sendiri” ucapku sedikit gugup.
“kau gugup? Haaiiiiisshh….Mana mungkin kau tak
menyukai kakak sepupumu yang ganteng ini, bahkan waktu aku masih kuliah, semua mahasisiwi
di kampusku banyak yang sering mengajaku
kencan haha” ucapnya percaya diri dengan menyilangkan kedua tangannya di
dadanya.
“memangnya kau tak ingin berkencan denganku juga? Ck~”
lanjutnya mengerlingkan sebelah matanya, tersenyum dan mendahuluiku masuk ke
dalam.
“ya! oppa!”
Dengan berlari aku masuk ke dalam.
**
Jin POV
“ini kamarmu yong in-ssi” ucapku mengantarnya ke
depan pintu kamar dan membukakan pintu kamar untuknya.
“hm…gomawo oppa” ucapnya tersenyum dan membawa
kopernya yang ada di tanganku
“istirahatlah, kau pasti lelah, besok oppa antarkan
kau ke sekolah”
“ne…”
Aku meninggalkannya dan membiarkannya beristirahat,
aku turun menuju ruang tv untuk menonton
drama kesukaanku dan shin yoo pacarku, biasanya aku menonton bareng
dengannya,tetapi untuk malam ini tidak.
“yobseo?”
“yeobo..apakah kau sedang menonton drama nya?”
“oh…ne
oppa, bagaimana dengan yong in? apakah kau sudah menjemputnya?”
“sudah shin yoo, kau perhatian sekali”
“itu
sudah seharusnya oppa”
“ne…kalau begitu kau lanjutkan lagi menontonnya,
saranghae”
Tut…tut…tut… aku menutup sambungan telfon dengan
shin yoo. Senang sekali memiliki seorang kekasih pengertian seperti dirinya.
Ingin sekali aku cepat menikahinya, tetapi aku harus menunggunya selesai wisuda
tahun depan, karena dia memang berbeda 1 tahun dariku.
**
Author POV
Sang raja siang kini perlahan menampakan sinarnya,
seolah mengucapkan selamat pagi kepada semua makhluk. Seorang pria berusia 22
tahun mengerjapkan matanya karena terkena silaunya matahari yang menembus
jendela kamarnya. Terdengar suara alat memasak dari arah luar, apakah shin yoo
sudah berada di sini? Itulah selintas fikiran dari kim seok jin yang kerap di
sapa jin. Ya , pacarnya memang selalu menyiapkan sarapan untuknya dengan
mengunjungi rumahnya. Memang mereka telah lama berpacaran, sudah hampir 2
tahun.
“ngghh” pria itu hanya melenguh membetulkan tidurnya.
“oppa…apakah kau yang berisik pagi-pagi beg-“ ucap
yong in yang menuruni anak tangga dengan pakaian tidurnya dan rambut
acak-acakannya.
“apakah kau yang bernama lee yong in?” sapa shin yoo
tersenyum
“ne..kau siapa?”
“kenalkan aku park shin yoo”
“kau-“
Clek~ suara pintu terbuka.
“yeobo kenapa kau pagi sekali ke sini?” ucap jin
berdiri malas depan pintu kamarnya dengan memasang tampang ngantuknya.
“mian, aku fikir hari ini aku harus menyiapkan
sarapan untuk 3 orang oppa, kau cepat mandi dan sarapan” ucapnya tersenyum
menatap jin.
“kau juga yong in-ssi, cepat mandi dan bersiap-siap
untuk hari pertama sekolahmu” lanjutnya menatap yong in manis dan melanjutkan
aktifitasnya memasak.
“oh ne…” ucap yong in.
Hanya menghabiskan waktu 20 menit untuk jin mandi
dan bersiap-siap melaksanakan kegiatannya. Tetapi belum terlihat yong in turun
dan sarapan bersama mereka. Makanan yang shin yoo siapkan sudah berjajar rapih
dan sepertinya enak.
“hari ini appa memberitahuku kalau kau harus
mempersiapkan rapat mewakili appa dengan direktur choi” ucap shin yoo merapihkan
dasi yang jin kenakan, memang sudah seperti suami istri, shin yoo selalu datang
ke rumah jin pagi-pagi dan menyiapkan jin sarapan, shin yoo memiliki
kepribadian baik.
“ne..aku sudah tau yeobo..apakah menu sarapanku hari
ini?” ucap jin manis.
“hari ini aku memasak daging kesukaanmu, tapi apakah
yong in juga suka yah?”
“sebelum kita sarapan, apakah kau melupakan
sesuatu?” ucap jin
“hm..buah? oh aku lupa mengupasnya oppa mian”
“ani…bukan itu yeobo”
“lalu apa eoh?” tanya shin yoo.
“morning kiss” ucap jin mendekatkan bibirnya dan
chu~ bibir mereka bertemu, kecupan manis di pagi hari. Lumayan lama mereka
mempautkan bibir masing-masing. Tiba-tiba
“ehemm…ehem…”
sebuah suara mengagetkan jin dan shin yoo sehingga mereka melepaskan
bibir mereka. Lee yong in, apakah ia melihat semuanya? Tanya
shin yoo dalam hati. Jin dan shin yoo tersipu malu. Yong in memasang wajah aneh
dan berjalan menuju menja makan, disana terlihat mereka masih malu sekali.
“hey, kalian ini kenapa? Oppa, kau malu?” ucap yong
in.
“ani…” jawab jin duduk di hadapan yong in dengan
shin yoo yang duduk di sampingnya.
“kalian tak usah malu, aku sudah 17 tahun ko, lagian
kalian tadi hanya ciuman saja kan? Tidak lebih haha”
“eu…yong in-ssi, cha~ aku memasak daging untuk menu
sarapan kali ini, apakah kau suka?” shin yoo tiba-tiba bertanya mencoba
mengalihkan pembicaraan. Dan yong in terhenti dari tawanya.
“suka ko..” yong in melahap makanan yang ada di
hadapannya “hmmm…ini enak, kau pandai masak juga, apakah di ajari oleh jin
oppa” tanya yong in kepada shin yoo.
“ah…iya” ucap shin yoo
“ya! Kau tak sopan yong in-ssi, panggil shin yoo
dengan sebutan eonni, kau tidak tau siapa dia hah? Dia ini pacar oppa” ucap jin
menatap yong in yang sedang menatap shin yoo, jelas langsung yong in menatapnya.
“ani, mian aku tidak tahu, kalau shin yoo ,ani
maksudku eonni ini pacarmu oppa. Mianhaeo” ucap yong in menundukan kepala.
“sudah oppa, tak apa-apa ko, lagian aku tau kalau
yong in ini anak yang manis” ucap shin yoo.
“gomawo eonni”
“aiiish…” gerutu jin.
“sudah-sudah makanlah”
Setelah selesai mereka makan, akhirnya jin dan shin
yoo mengantarkan yong in ke sekolahnya. Kini mereka telah sampai mengantar yong
in ke sekolah. Yong in turun dan menatap jin dari luar, sengaja ia buka kaca
mobil nya.
“oppa..eonni, aku takut”
“kau tak usah takut yong in-ssi, aku yakin kau akan
secepatnya memiliki kawan baru” ucap shin yoo menatap lembut yong in.
“tapi…”
“sudahlaaah kau ini, ini sekolah oppa dulu, oppa tau
anak muridnya baik-baik ko….lagi pula kau kan adik oppa yang tidak pernah takut
akan hal apapun, semangat hari pertama sekolahnya nona lee, semoga kau betah
ne” ucap jin memberikan senyuman dan semangat untuk adik sepupunya.
“huuuuft…arraseo, aku masuk dulu”
Dengan perlahan yong in memasuki gerbang sekolah
barunya, ini kali pertama ia merasakan gugup memasuki gerbang sekolah, takut
dirinya di ledek atau apa, karena pasti mereka semua tau tentang keadaan
keluargaku saat ini.
**
Yong In POV
Aku telah sampai di ruang kelasku, aku bersamaan
masuk dengan seongsangnim
“mohon
perhatian anak-anak” ucap seongsangnim, semua murid menempati tempat duduknya
masing-masing dan memandangiku.
“hari ini kalian akan memiliki teman baru, namanya
Lee Yong In, dia pindahan dari USA, silahkan berikan salam buat semuanya yong
in-ssi”
“oh..annyeonghaseo lee yong in imnida” ucapku
menundukan setengah badanku.
“sekarang kau bisa duduk dan mengikuti pelajaran
saya” ucap seongsangnim tersenyum.
“ne…kamsahamnida” aku berjalan dan duduk di bangku
yang telah di sediakan -__-
Semua orang terlihat menatapku sinis dan saling
berbisik satu sama lain, sepertinya aku memang terkenal karena kasus appaku
itu. Bagaimana tidak? Appaku terkenal hampir di seluruh dunia*lebay-_-*
Aku hanya memandang lurus papan tulis.
Teng..teng.. Jam istirahat tiba, aku keluar kelas
dan menuju kantin. Tiba-tiba bruuuuuk aku menabrak seorang wanita yang tengah
membawa minumannya dan karena aku menabraknya dengan tidak sengaja, minuman itu
tumpah mengenai seragamnya.
“ya! Kalau jalan pake mata dong” ucap wanita itu dan
sepertinya seniorku.
“mi-mianhe, aku tidak sengaja” aku meminta maaf dan
mencoba membersihkan kotoran minuman di bajunya, tetapi dia tiba-tiba menepis
tanganku kasar.
“jangan sentuh aku” ucapnya ketus. Semua orang yang
sedang ada di kantin itu matanya tertuju padaku dan wanita yang sedang
berhadapan denganku ini.
“kau kenapa min soo ya?” ucap seorang namja
menghampiri.
“kau tak lihat apa jeon jungkook? Ini gara-gara
perempuan baru ini” ucap yeoja yang ku
ketahui bernama min soo itu menunjuku.
“an- ani..aku tidak sengaja menabraknya dan
menumpahkan sedikit minumannya”
“sedikit kau bilang” teriak min soo.
“sudah lah, kau ini siapa?” ucap namja itu.
“aku lee yong in, aku siswa baru di sekolah ini”
“oh…kau pindahan”
“..” aku hanya menganggukan kepala.
“kenalkan , aku jeon jungkook, anak kelas 3A, dan
sekaligus namja paling tampan di sekolah ini” ucap namja yang bernama jungkook
itu mengajaku berkenalan. Terlihat wajah min soo memerah marah dan memukul
tangan jungkook yang belum sempat aku berjabatan tangan dengannya.
“kau ini apa-apaan jungkook-ah? Kau ingin mencuri
perhatiannya eoh? Menjijikan! Ikut aku”
Ucap min soo menarik jungkook, jungkook hanya
menatapku sambil tersenyum.
Aku tak membalas senyumannya. Semua siswa di kantin
sini masih menatapku, akupun langsung pergi meninggalkan kantin dan menuju ke
kelas. Sampai aku di kelas, tiba-tiba seorang murid berbicara kepadaku.
“kau membuat keributan dengan min soo dan pacarnya?”
“pacarnya?”
“ne..jungkook sunbae, anak basket yang tampan itu.
Kau ribut dengan mereka? Baru 1 hari sekolah sudah membuat keributan”
“ani..aku tidak ribut, hanya saja aku tidak sengaja
menjatuhkan sedikit minuman kepada min soo, dia pacarnya jungkook sunbae?”
“ne..sebaiknya kau jangan macam-macam dengan mereka,
apalagi mencuri perhatian jungkook, nanti kau bisa di tendang dari sekolah ini
”
“oh..ne arraseo, kamsahamnida”
Aku tak memikirkan soal perkataan temanku tadi, toh
aku hanya menabraknya dengan tak sengaja, dan aku juga tak tau soal hubungan
mereka, tapi…aku kaui juga jungkook memang tampan.
Tak lama bel pulang pun berbunyi, semua siswa
berhamburan keluar dari kelasnya. Aku berjalan melewati lapangan basket sambil
asyik memainkan ponselku bermaksud menelfon jin oppa untuk menjemputku, tak tau
kalau di lapangan itu ada yang sedang bermain basket, aku masih terus asyik
berjalan perlahan.
“yobseo..oppa, bisakah kau-“
“awaaaas” teriak semua yang berada di tengah lapang
yang sedang bermain basket itu, aku tidak mendengarnya dan tiba-tiba sebuah
bola basket mengenai kepalaku, hingga aku jatuh dan terdengar seseorang
menghampiriku dan membantuku,
“ya! Gwenchana? Bangunlah” ucap seorang namja
memukul pipiku pelan, siapa dia? Aku tak bisa melihatnya, kepalaku sakit
sekali, dan akhirnya aku pingsan.
TBC….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar