Teddy Bear Holding A Heart Balloon

Jumat, 05 Desember 2014

FF Guardian Angel Part 1

Guardian Angel




Cast                 : Kim Seok Jin (BTS)
                          Jeon Jungkook (BTS)
                          Lee Yong In (OC)
                          Park Min Soo (OC)
Rate                 : 16
Genre              : Romance (maybe)
Author             : Nuriramdaniyah

**
Yong In POV

Kehidupan memang selalu berputar. Layaknya roda yang kadang selalu berada di atas , kadang di bawah. Aku Lee Yong In , seorang anak tunggal dari pengusaha terkenal di USA, aku duduk di bangku kelas 1 SMA. Banyak orang yang mengenal aku anak orang kaya, dan bahkan di sekolahpun banyak yang segan dengan ku. Padahal dengan kekayaan keluargaku, apa yang aku punya? Teman? Tidak, mereka semua takut jika berteman denganku. Pernah appa memberikan konfirmasi ketika sedang di wawancarai dengan menyebutkan kalau hanya orang-orang yang kaya lah yang bisa berteman denganku. Appa , apakah kau berfikir bagaimana tersiksanya aku? aku memiliki seorang kakak yang kini tinggal di seoul, dia memilih menimba ilmu di korea daripada di USA.
~~


Kini kehidupanku berubah 180 derajat menjadi sangat sederhana semenjak perusahaan appa bangkrut 2 tahun yang lalu. Appa di tipu oleh perusahaan lain dengan iming-iming harta yang berlimpah. Appaku memang materialistis. Kejadian itu membaut keluargaku down dan tidak tau harus bagaimana.
semenjak kejadian itu, aku memutuskan pindah ke seoul dan tinggal bersama kakak sepupuku yang biasa ku panggil oppa di sana. Kakak sepupuku itu dari kecil memang di urusi oleh appaku, makannya dia sudah dianggap seperti keluarga sendiri, bahkan sudah hampir 15 tahun dia hidup bersama aku dan appa. Dari awal oppaku memang tidak suka dengan sikap appa yang materialis, karena itu ia memilih pergi menjauh dari keluarga dan hidup mandiri.

“oppa, odiga?” ucapku menelfon dia dengan menuruni pesawat yang membantuku mendarat di seoul.

“oppa ada di rumah, kau dimana biar oppa jemput” sahut dia di seberang sana.

“aku di bandara oppa, aku sudah sampai”

“……”

“ne…”
Dari awal kejadian itu memang oppa sudah mengetahui kepindahanku ke seoul dan dia menyetujuinya, dia memang sangat menyayangiku begitupun aku, malah aku lebih beruntung memiliki oppa seperti dia.

“kau dimana? Oppa sudah hampir sampai”
Belum lama aku membaca pesan singkat dari oppaku, tiba-tiba terdengar seseorang memanggil namaku.
“lee yong in….” teriaknya. Akupun menoleh ke arah suara itu.

“kim seok jin oppa….” Jawabku memberikan senyuman termanisku.

“neomu neomu bogoshipeo yong in-ssi” oppa memeluku erat dengan menggerak-gerakan badannya ke kanan-ke kiri, saking senengnya melihatku kini depan matanya*ngerti kan?*

“nado oppa” aku segera melepas pelukannya

“oke kajja kita ke rumah oppa”

“arraseo”
Akhirnya kitapun pergi menuju rumah oppaku.
“jin oppa, bagaimana kerjaanmu ?” ucapku memecah keheningan yang terjadi dalam mobil.

“oppa di tempatkan sebagai wakil direktur di sebuah perusahaan”

“syukurlah, aku senang mendengarnya, kau sudah mapan oppa” ucapku tersenyum.

“ahh ne yong in, oh iya bagaimana keadaan appa disana? Kenapa kau ingin pindah bersama oppa ?” ucapnya serius sambil menyetir.

“appa” aku mengalihkan pandanganku ke samping dan menghilangkan senyuman yang terukir di wajahku tadi
“semenjak kejadian itu, appa sempat di rawat gara-gara penyakit jantungnya kambuh, akupun sempat mengalami depresi selama beberapa hari, karna aku tak tau harus bagaimana oppa. Aku mencoba menelfonmu tetapi aku tak ingin mengganggumu karna aku tau kau pasti sangat sibuk, sampai akhirnya aku meminta izin kepada appa untuk tinggal bersamamu.” Lanjutku berusaha mengukir kembali senyuman di bibirku.

“hm…mian yong in-ssi, oppa memang sibuk. Syukur kalau kau sudah meminta izin kepada appa. Aku takut jika nanti appa mengira aku yang memaksamu untuk tinggal bersamaku”

“ya! Mana mungkin lah, kau kan anak appa juga, kau sudah aku anggap sebagai oppaku sendiri oppa” ucapku memandang wajah seriusnya yang masih menyetir

“cih..manis sekali kau nona yong in, tetapi gomawo ne” ucapnya menatapku sebentar. Aku hanya tersenyum.
Setelah lama di perjalanan, kini aku dan oppaku sudah sampai di sebuah rumah minimalis.
“kau tinggal disini oppa?” aku sibuk melirik-lirik rumahnya.

“ne..” ucapnya berjalan kea rah pintu bagasi.

“sendiri ?”

“ani…dengan istriku” ucapnya menutup pintu bagasi mobilnya dan mengeluarkan koperku.

“mwo?” aku kaget mendengar ucapannya dan menatapnya.

“ani, aku bercanda, wae? Kau cemburu?” oppa menghampiriku.

“issh pabo. Man- mana.. mungkin aku cemburu, kau..kau kan sudah aku anggap oppaku sendiri” ucapku sedikit gugup.

“kau gugup? Haaiiiiisshh….Mana mungkin kau tak menyukai kakak sepupumu yang ganteng ini, bahkan waktu aku masih kuliah, semua mahasisiwi di kampusku  banyak yang sering mengajaku kencan haha” ucapnya percaya diri dengan menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
“memangnya kau tak ingin berkencan denganku juga? Ck~” lanjutnya mengerlingkan sebelah matanya, tersenyum dan mendahuluiku masuk ke dalam.

“ya! oppa!”
Dengan berlari aku masuk ke dalam.
**

Jin  POV

“ini kamarmu yong in-ssi” ucapku mengantarnya ke depan pintu kamar dan membukakan pintu kamar untuknya.

“hm…gomawo oppa” ucapnya tersenyum dan membawa kopernya yang ada di tanganku

“istirahatlah, kau pasti lelah, besok oppa antarkan kau ke sekolah”

“ne…”

Aku meninggalkannya dan membiarkannya beristirahat, aku  turun menuju ruang tv untuk menonton drama kesukaanku dan shin yoo pacarku, biasanya aku menonton bareng dengannya,tetapi untuk malam ini tidak.
yobseo?

“yeobo..apakah kau sedang menonton drama nya?”

“oh…ne oppa, bagaimana dengan yong in? apakah kau sudah menjemputnya?”

“sudah shin yoo, kau perhatian sekali”

“itu sudah seharusnya oppa”

“ne…kalau begitu kau lanjutkan lagi menontonnya, saranghae”

Tut…tut…tut… aku menutup sambungan telfon dengan shin yoo. Senang sekali memiliki seorang kekasih pengertian seperti dirinya. Ingin sekali aku cepat menikahinya, tetapi aku harus menunggunya selesai wisuda tahun depan, karena dia memang berbeda 1 tahun dariku.
**
Author POV

Sang raja siang kini perlahan menampakan sinarnya, seolah mengucapkan selamat pagi kepada semua makhluk. Seorang pria berusia 22 tahun mengerjapkan matanya karena terkena silaunya matahari yang menembus jendela kamarnya. Terdengar suara alat memasak dari arah luar, apakah shin yoo sudah berada di sini? Itulah selintas fikiran dari kim seok jin yang kerap di sapa jin. Ya , pacarnya memang selalu menyiapkan sarapan untuknya dengan mengunjungi rumahnya. Memang mereka telah lama berpacaran, sudah hampir 2 tahun.
“ngghh” pria itu hanya melenguh membetulkan tidurnya.

“oppa…apakah kau yang berisik pagi-pagi beg-“ ucap yong in yang menuruni anak tangga dengan pakaian tidurnya dan rambut acak-acakannya.

“apakah kau yang bernama lee yong in?” sapa shin yoo tersenyum

“ne..kau siapa?”

“kenalkan aku park shin yoo”

“kau-“
Clek~ suara pintu terbuka.
“yeobo kenapa kau pagi sekali ke sini?” ucap jin berdiri malas depan pintu kamarnya dengan memasang tampang ngantuknya.

“mian, aku fikir hari ini aku harus menyiapkan sarapan untuk 3 orang oppa, kau cepat mandi dan sarapan” ucapnya tersenyum menatap jin.
“kau juga yong in-ssi, cepat mandi dan bersiap-siap untuk hari pertama sekolahmu” lanjutnya menatap yong in manis dan melanjutkan aktifitasnya memasak.

“oh ne…” ucap yong in.

Hanya menghabiskan waktu 20 menit untuk jin mandi dan bersiap-siap melaksanakan kegiatannya. Tetapi belum terlihat yong in turun dan sarapan bersama mereka. Makanan yang shin yoo siapkan sudah berjajar rapih dan sepertinya enak.

“hari ini appa memberitahuku kalau kau harus mempersiapkan rapat mewakili appa dengan direktur choi” ucap shin yoo merapihkan dasi yang jin kenakan, memang sudah seperti suami istri, shin yoo selalu datang ke rumah jin pagi-pagi dan menyiapkan jin sarapan, shin yoo memiliki kepribadian baik.

“ne..aku sudah tau yeobo..apakah menu sarapanku hari ini?” ucap jin manis.

“hari ini aku memasak daging kesukaanmu, tapi apakah yong in juga suka yah?”

“sebelum kita sarapan, apakah kau melupakan sesuatu?” ucap jin

“hm..buah? oh aku lupa mengupasnya oppa mian”

“ani…bukan itu yeobo”

“lalu apa eoh?” tanya shin yoo.

“morning kiss” ucap jin mendekatkan bibirnya dan chu~ bibir mereka bertemu, kecupan manis di pagi hari. Lumayan lama mereka mempautkan bibir masing-masing. Tiba-tiba
“ehemm…ehem…”  sebuah suara mengagetkan jin dan shin yoo sehingga mereka melepaskan bibir mereka. Lee yong in, apakah ia melihat semuanya? Tanya shin yoo dalam hati. Jin dan shin yoo tersipu malu. Yong in memasang wajah aneh dan berjalan menuju menja makan, disana terlihat mereka masih malu sekali.
“hey, kalian ini kenapa? Oppa, kau malu?” ucap yong in.

“ani…” jawab jin duduk di hadapan yong in dengan shin yoo yang duduk di sampingnya.

“kalian tak usah malu, aku sudah 17 tahun ko, lagian kalian tadi hanya ciuman saja kan? Tidak lebih haha”

“eu…yong in-ssi, cha~ aku memasak daging untuk menu sarapan kali ini, apakah kau suka?” shin yoo tiba-tiba bertanya mencoba mengalihkan pembicaraan. Dan yong in terhenti dari tawanya.

“suka ko..” yong in melahap makanan yang ada di hadapannya “hmmm…ini enak, kau pandai masak juga, apakah di ajari oleh jin oppa” tanya yong in kepada shin yoo.

“ah…iya” ucap shin yoo

“ya! Kau tak sopan yong in-ssi, panggil shin yoo dengan sebutan eonni, kau tidak tau siapa dia hah? Dia ini pacar oppa” ucap jin menatap yong in yang sedang menatap shin yoo, jelas langsung yong in menatapnya.

“ani, mian aku tidak tahu, kalau shin yoo ,ani maksudku eonni ini pacarmu oppa. Mianhaeo” ucap yong in menundukan kepala.

“sudah oppa, tak apa-apa ko, lagian aku tau kalau yong in ini anak yang manis” ucap shin yoo.

“gomawo eonni”

“aiiish…” gerutu jin.

“sudah-sudah makanlah”

Setelah selesai mereka makan, akhirnya jin dan shin yoo mengantarkan yong in ke sekolahnya. Kini mereka telah sampai mengantar yong in ke sekolah. Yong in turun dan menatap jin dari luar, sengaja ia buka kaca mobil nya.
“oppa..eonni, aku takut”

“kau tak usah takut yong in-ssi, aku yakin kau akan secepatnya memiliki kawan baru” ucap shin yoo menatap lembut yong in.

“tapi…”

“sudahlaaah kau ini, ini sekolah oppa dulu, oppa tau anak muridnya baik-baik ko….lagi pula kau kan adik oppa yang tidak pernah takut akan hal apapun, semangat hari pertama sekolahnya nona lee, semoga kau betah ne” ucap jin memberikan senyuman dan semangat untuk adik sepupunya.

“huuuuft…arraseo, aku masuk dulu”
Dengan perlahan yong in memasuki gerbang sekolah barunya, ini kali pertama ia merasakan gugup memasuki gerbang sekolah, takut dirinya di ledek atau apa, karena pasti mereka semua tau tentang keadaan keluargaku saat ini.
**
Yong In POV

Aku telah sampai di ruang kelasku, aku bersamaan masuk dengan seongsangnim
 “mohon perhatian anak-anak” ucap seongsangnim, semua murid menempati tempat duduknya masing-masing dan memandangiku.
“hari ini kalian akan memiliki teman baru, namanya Lee Yong In, dia pindahan dari USA, silahkan berikan salam buat semuanya yong in-ssi”

“oh..annyeonghaseo lee yong in imnida” ucapku menundukan setengah badanku.

“sekarang kau bisa duduk dan mengikuti pelajaran saya” ucap seongsangnim tersenyum.

“ne…kamsahamnida” aku berjalan dan duduk di bangku yang telah di sediakan -__-
Semua orang terlihat menatapku sinis dan saling berbisik satu sama lain, sepertinya aku memang terkenal karena kasus appaku itu. Bagaimana tidak? Appaku terkenal hampir di seluruh dunia*lebay-_-*
Aku hanya memandang lurus papan tulis.

Teng..teng.. Jam istirahat tiba, aku keluar kelas dan menuju kantin. Tiba-tiba bruuuuuk aku menabrak seorang wanita yang tengah membawa minumannya dan karena aku menabraknya dengan tidak sengaja, minuman itu tumpah mengenai seragamnya.
“ya! Kalau jalan pake mata dong” ucap wanita itu dan sepertinya seniorku.

“mi-mianhe, aku tidak sengaja” aku meminta maaf dan mencoba membersihkan kotoran minuman di bajunya, tetapi dia tiba-tiba menepis tanganku kasar.

“jangan sentuh aku” ucapnya ketus. Semua orang yang sedang ada di kantin itu matanya tertuju padaku dan wanita yang sedang berhadapan denganku ini.

“kau kenapa min soo ya?” ucap seorang namja menghampiri.

“kau tak lihat apa jeon jungkook? Ini gara-gara perempuan baru ini”  ucap yeoja yang ku ketahui bernama min soo itu menunjuku.

“an- ani..aku tidak sengaja menabraknya dan menumpahkan sedikit minumannya”

“sedikit kau bilang” teriak min soo.

“sudah lah, kau ini siapa?” ucap namja itu.

“aku lee yong in, aku siswa baru di sekolah ini”

“oh…kau pindahan”

“..” aku hanya menganggukan kepala.

“kenalkan , aku jeon jungkook, anak kelas 3A, dan sekaligus namja paling tampan di sekolah ini” ucap namja yang bernama jungkook itu mengajaku berkenalan. Terlihat wajah min soo memerah marah dan memukul tangan jungkook yang belum sempat aku berjabatan tangan dengannya.

“kau ini apa-apaan jungkook-ah? Kau ingin mencuri perhatiannya eoh? Menjijikan! Ikut aku”
Ucap min soo menarik jungkook, jungkook hanya menatapku sambil tersenyum.
Aku tak membalas senyumannya. Semua siswa di kantin sini masih menatapku, akupun langsung pergi meninggalkan kantin dan menuju ke kelas. Sampai aku di kelas, tiba-tiba seorang murid berbicara kepadaku.

“kau membuat keributan dengan min soo dan pacarnya?”

“pacarnya?”

“ne..jungkook sunbae, anak basket yang tampan itu. Kau ribut dengan mereka? Baru 1 hari sekolah sudah membuat keributan”

“ani..aku tidak ribut, hanya saja aku tidak sengaja menjatuhkan sedikit minuman kepada min soo, dia pacarnya jungkook sunbae?”

“ne..sebaiknya kau jangan macam-macam dengan mereka, apalagi mencuri perhatian jungkook, nanti kau bisa di tendang dari sekolah ini ”

“oh..ne arraseo, kamsahamnida”
Aku tak memikirkan soal perkataan temanku tadi, toh aku hanya menabraknya dengan tak sengaja, dan aku juga tak tau soal hubungan mereka, tapi…aku kaui juga jungkook memang tampan.

Tak lama bel pulang pun berbunyi, semua siswa berhamburan keluar dari kelasnya. Aku berjalan melewati lapangan basket sambil asyik memainkan ponselku bermaksud menelfon jin oppa untuk menjemputku, tak tau kalau di lapangan itu ada yang sedang bermain basket, aku masih terus asyik berjalan perlahan.
“yobseo..oppa, bisakah kau-“

“awaaaas” teriak semua yang berada di tengah lapang yang sedang bermain basket itu, aku tidak mendengarnya dan tiba-tiba sebuah bola basket mengenai kepalaku, hingga aku jatuh dan terdengar seseorang menghampiriku dan membantuku,
“ya! Gwenchana? Bangunlah” ucap seorang namja memukul pipiku pelan, siapa dia? Aku tak bisa melihatnya, kepalaku sakit sekali, dan akhirnya aku pingsan.

TBC….




Tidak ada komentar:

Posting Komentar