Teddy Bear Holding A Heart Balloon

Sabtu, 13 Juni 2015

Ff N VIXX "Would You Be Mine?"

Would You Be Mine?



Cast                 : Cha Hakyeon a.k.a N (VIXX)
                          Lee Hye Ri (OC)
                          Han Sang Hyuk (VIXX)

Genre              : sad romance ? (maybe) || oneshoot

Rate                 : PG 15

Author             : Nuriramdaniyah

Note                : akhirnya ff absurd ini selesai juga. Maaf kalau jelek alurnya, soalnya baru belajar bikin ff , hehe Happy reading …. 
**


Author POV

Cinta ? apakah sesakit ini ? sejak SMP kehidupan cinta yeoja bernama Hye Ri itu selalu bertepuk sebelah tangan. Namun kali ini, ia ditakdirkan bertemu (kembali) dengan seorang laki-laki yang umurnya tidak jauh darinya, yakni sunbae di sekolah nya sejak SMP. Memang hye ri TIDAK mengetahui jika dia akan kembali satu sekolah dengan namja yang dulu pernah menolaknya. What ? menolaknya ? ya . dulu hye ri memberanikan diri mengutarakan perasaannya kepada namja yang bernama hakyeon itu. Namun apakah berakhir bahagia ? no . sangat sakit jika dibayangkan, hakyeon menolak cintanya mentah-mentah hanya karna saat itu penampilan hye ri sangat jauh dari kata ‘cantik’ . rambut dikepang dan memakai kacamata, huuuft sebut saja seperti betilapea ? hiks . tidak ada yang mengetahui jika dulu hye ri pernah mengutarakan cintanya kepada hakyeon, hanya mereka berdua mungkin. Atau sahabat hakyeon, hyuk. Karena saat itu keadaan sekolah masih sangat sepi sekali.
Bagaimana perasaan kalian jika namja yang kalian suka, menolak kalian secara mentah-mentah ? hey bukannya itu sakit ? sudahlah..
Hari ini tepat satu bulan hye ri masuk sekolah , sebut saja SMA yang sangat terkenal di korea, terkenal karena prestasi ? bukan, itu nomor 2. Yang pertama adalah banyak murid namja yang sangat tampan. Maka dari itu siswa perempuan yang diterima bersekolah disini sangat beruntung. Apakah keberuntungan juga itu berpihak kepada hye ri ? entah~ sudah satu bulan ini dia menyendiri, bukannya tak memiliki teman, hanya saja ia selalu sendiri jika teman-teman kelasnya sibuk mengejar namja tampan di sekolah ini. siapa dia ? hye ri pun tidak tahu. Mungkin setampan Lee Minho ? atau  Kim Kibum ? entahlah , yang pasti semenjak ditolak hakyeon, hye ri mengurungkan niat untuk sekedar menyukai namja.

**
Hye Ri POV

Aku berjalan menelusuri koridor menuju kelasku. Seperti biasa Kulihat didepanku banyak segerombolan yeoja yang sedang berkumpul meneriakan “kau tampan sekali sunbae”.  Aku yakin mereka itu siswa yang baru, sama sepertiku. Aku tak menghiraukan, aku hanya melintas tanpa melirik namja yang disebut tampan tersebut. Penasaran ? tidak.

“hakyeon-ah” teriak seseorang yang sontak membuatku terdiam sambil mencerna apa yang dikatakan seseorang tadi. omo…dia hyukie? Teman akrab hakyeon. Dan…apa ini ? kenapa mereka bisa…

“ne..” jawab seseorang yang bernama hakyeon itu. Dia berjalan menghampiri namja yang memanggilnya tadi. dari suaranya , aku yakin dia hakyeon. Omo….apa yang harus aku lakukan ? apa mereka masih mengenaliku ? aku masih terdiam ketika dua orang itu mengobrol didepanku. Dengan raut muka yang masih takut, aku menggigit bibir bawahku gugup.
Kulihat hyuk menatapku, disusul hakyeon. sontak aku menunduk.
“kau mengenalnya?” tanya hakyeon.

“sepertinya, wajahnya tak asing lagi”

“hm….” Hakyeon terlihat berfikir, begitupun dengan hyuk. Merasa diperhatikan, aku langsung berjalan cepat melewati mereka. Dan untung saja mereka tidak mengenaliku.

“sepertinya wajahnya memang tak  asing lagi, tapi….siapa dia?”

“Huffft bagaimana bisa aku kembali satu sekolah dengannya ? “ aku memasuki ruangan kelas.

Sampai jam istirahat tiba, aku berganti baju, karena setelah ini jam pelajaran olahraga. Diruang ganti, pikiranku tertuju ke 2 tahun yang lalu, bagaimana aku yang dulu mengutarakan isi hatiku kepadanya ? aiiiiish…hye ri pabo.

“kalian akan test basket hari ini, dan saya akan menilai kemampuan kalian”

“ne songsaengnim” ucap semuanya serempak. Aku masih belum menemukan teman yang dekat denganku.  sewaktu ospek aku memang sudah menemukan teman, namun akhirnya dia pindah ke jepang dan meneruskan sekolah disana.

“hye ri-ah”

“ne”

“kau dipanggil guru jang”

“ah…aku harus kemana?”

“ke lapangan sepakbola”

“ahh geurae, gomawo yong in-ah ” ucapku berterimakasih kepada teman satu kelasku itu. Ya, mungkin dia yang saat ini sedikit dekat denganku.
Lapangan sepakbola adalah tujuanku. Aku berjalan sedikit berlari, karena jarak ke lapangan sepakbola cukup  jauh.

“permisi seongsangnim, apakah anda memanggil saya ?”

“ne hye ri-ah, aku meminta tolong kepadamu, tolong catat ada berapa bola yang sudah rusak , kemudian catatannya kau serahkan kepadaku.”

“ahh ne seongsangnim”

“kau bisa kembali ke kelas”

“ne…” ucapku membungkuk berpamitan untuk kembali menuju ke lapangan basket. Disana memang sedang ada kelas yang berolahraga, namun aku tidak tahu pasti itu kelas berapa. Yang aku tahu guru jang mengambil jam olahraga kelas 2 dan 3.
**
Author POV

Hakyeon dan Hyuk sedang asyik bermain bola. Guru Jang tiba-tiba kembali berteriak memanggil hyeri.  seketika bola berada di kaki hakyeon, dia berhenti ketika mendengar nama yeoja yang dulu telah ditolaknya dipanggil…

“hye ri-ah” teriak guru jang.

“hye ri ?” ucap hakyeon pelan dan membalikan badan menatap hye ri. Namun posisi hye ri saat itu menatap guru jang. Hakyeon hanya menatap punggungnya.

“apakah itu hye ri si cupu itu?” ucap hyukie mendekati hakyeon.

“sepertinya bukan, bagaimana mungkin dia menjadi cantik seperti itu”

“hm…bagaimana jika iya? Kau menyesal telah menolaknya? Kau kan selalu mengatakann itu kepadaku hakyeon-ah” hyuk merangkul sahabatnya itu.

“aiiish..apaan sih. Aku tidak menyesal telah menolak yeoja cupu sepertinya. dan catat, aku tidak akan jatuh cinta kepadanya” hakyeon pergi meninggalkan hyuk.

“ya ! hati-hati dengan ucapanmu hakyeon-ah” ucap hyuk berteriak. Dan sebenarnya hye ri mendengar pembicaraan mereka tadi. sebelum pergi dia menatap hyuk seketika. Dan dibalas dengan senyuman oleh hyuk. Akupun hanya menundukan kepalaku dan kembali menatapnya sebelum memutuskan meninggalkan lapangan ini.
**

Hakyeon POV

Bagaimana jika dia benar-benar Lee Hye Ri ? mengapa aku merasakan perasaan ga karuan seperti ini ? apakah aku merasa bersalah ? tidak mungkin.
“aaaaaaaarrrrrrggghh” aku berteriak frustasi.

“sepertinya dia benar-benar lee hye ri yang dulu kau tolak cintanya” hyuk berjalan menghampiriku yang sedang merebahkan tubuhku di lapangan, memang keadaan sudah sepi karena bel pulang berbunyi 20 menit yang lalu. Melihat itu, aku bangun dan menekukan kaki ku.

“terus ? jika dia benar-benar si cupu itu, kenapa?”

“hey….” Hyuk jongkok menyeimbangkan duduknya denganku. “lihat, dia sekarang cantik, dan dulu kau selalu bilang kalau dia kembali kau bakal menemuinya dan meminta maaf kepadanya”

“minnta maaf? Cih ! aku tidak merasa bersalah menolak cintanya”

“tapi hakyeon-ah….”

“sudah ah, kajja kita pulang”
Setelah berdiri, dan berjalan 3 langkah, hye ri berjalan melewati lapangan dengan rambut yang sesekali tertiup angin dan senyuman yang terukir di bibirnya. Sungguh , tak bisa dipungkiri, dia sekarang jauh berbeda dengan 2 tahun yang lalu. Rambut yang dulu dikepang dua dan kacamata besar yang membuatnya selalu jadi bullyan senior, sekarang terlepas dan menampakan hye ri yang sebenarnya. Aku terdiam. kehidupan memang berputar. Aku melihat hyuk menghampiri dan memanggilnya . ada apa dengannya ? mengapa dia melakukan itu ? aku lihat mereka mengobrol dan sesekali hyuk menunjuk kearahku. aku semakin mengerutkan keningku penasaran dengan yang mereka obrolkan.
~~
“hye ri mengetahui kalau dia satu sekolah dengan kita?”

“oh…dia tahu pertama kali waktu kau sedang dikerumuni yeoja waktu itu”

“lalu?”

“kenapa raut wajahmu begitu? Kau cemburu aku mengobrol dengannya tadi?”

“hahahahaha sudah ku katakan padamu, aku tidak akan menyukainya”

“kalau begitu bagus”

“bagus?”

“iya, karena sepertinya aku mulai menyukainya. Tatapan nya sungguh memabukan, dan senyumannya selalu terukir indah dalam pikiranku, ahhhh hye ri-ah kenapa kau berbeda sekali”

“cih! kau berlebihan sekali” ucapku masih focus menyetir mobilku.

“yang penting aku menyukainya, dan rencananya nanti aku mengajaknya berkencan, bagaimana ide ku? bagus kan ?”

“…”

“hakyeon-ah”

“ah…ba- bagus…bagus hehe” ucapku dengan senyum dipaksakan. Kenapa rasanya tidak senang mendengar hyuk menyukai hye ri ? kenapa rasanya aku ingin menghajar hyuk ketika mengatakan kalau dia akan mengajaknya jalan ?

“gomawo hakyeon-ah”

“…” aku mengangguk ketika hyuk mengucapkan terimakasih karena aku mengantarnya pulang.

Aku merebahkan tubuhku di kasur yang berada di kamarku. menatap langit-langit kamar dan kembali terlintas pikiran tentang hye ri.

“hey perempuan cupu. Kau menyukaiku ? aigooo sebaiknya kau bercermin, kalau kau menjadi kekasihku dengan dandanan mu yang super duper cupu. Apa kata orang hah? Kalau kau ingin menjadi kekasihku, ubahlah penampilanmu. Baru akan ku pertimbangkan”

Aaaaaaaarggghh aku kembali mengacak rambutku frustasi. Bagaimana aku bisa melakukan hal seperti itu ? namja macam apa aku ini ? ohhh ayolah hakyeon, jangan sampai karma yang berbicara bagaimana jadinya nanti. Apa yang harus aku lakukan ? meminta maaf ? tapi..bagaimana jika hye ri tak memaafkanku ?
~~
3 hari berlalu, ini hari sabtu dan hyuk pernah mengatakan kalau dia akan mengajak hye ri berkencan. Apakah itu sekarang ?  malam ini ? atau mungkin mereka sudah berkancan ? entahlah dia tidak memberitahuku. sudah satu bulan lebih hye ri bersekolah disini, dan akhir-akhir ini juga hye ri dekat dengan hyuk. Aku sengaja mengabaikan mereka. Mencari tahu perasaan apa yang aku rasakan jika melihat hye ri bersama sahabatku itu.

“hyukie..tugas guru jang, kau sudah menyelesaikannya?”

“sudah, kemarin aku dibantu hye ri. Ternyata dia lebih mengerti dalam hal sepakbola”

“…”
Hye ri lagi.. bagaimana ini ? 2 hari lagi tugas itu harus dikumpulkan, dan aku tidak mugkin meminta bantuan hye ri.
“eu…hyukie”

“ne”

“bisakah kau membantuku menyelesaikannya?”

“kau meminta bantuan hye ri saja, aku kebetulan sibuk dengan tugasku di tempat les, sampai jumpa” pamit hyuk sedikit menahan tawa.

“aiiiiish…dasar so sibuk” teriaku. “aiiish bagaimana ini? apa aku harus menuruti saran hyukie?”
**
Author POV

Bel pulang berbunyi, hakyeon sudah stand by di depan gerbang menunggu hye ri. Hakyeon  terpaksa harus meminta bantuannya, karena tidak ada waktu lagi. ia terlalu cuek dengan tugas guru jang, dan akibatnya sekarang.  ia harus memberanikan diri meminta bantuan kepada hye ri.
Terlihat hye ri dan teman-temannya berjalan menuju gerbang. Hye ri dan tema-temannya menganggukan kepala  sebagai tanda hormat ketika melintas didepan hakyeon. Dan…

“hye ri-ah” ucap hakyeon memberanikan diri. Dan membuat hye ri berhenti.

“ne sun-bae-nim”

“eu…aku..eu..ahhhh langsung saja, kau ada waktu hari ini?”

“ne?”

“aku ingin kau membantuku mengerjakan tugas guru jang, kau kan sudah membantu hyukie, dan sekarang kau bisa membantuku juga kan?”

“ne ? tapi aku tidak-“

“ahhh sudahlah kajja, tugasnya harus dikumpulkan secepatnya” ucap hakyeon menarik paksa lengan hye ri menuju mobilnya. Hye ri yang mendapat perlakuan itu hanya diam dan berusaha melepaskan genggaman tangan hakyeon ketika semua orang yang berjalan disekitarnya menatapnya.

“tunggu!” hye ri melepas tangan hakyeon ketika mereka sampai diparkiran, dimana mobil hakyeon terparkir.

“kenapa?”

“aku tidak membantu tugas--“

“ahhhh lama kau” buuuuk hakyeon menutup pintu mobil setelah memastikan hye ri duduk di dalamnya. Tak lama hakyeon masuk dan memposisikan diri senyaman mungkin untuk menyetir. Apa yang mereka lakukan selama perjalanan ? hanya diam. Canggung satu sama lain.
**
Hye Ri POV

 Sampai di apartemen hakyeon, aku sempat ragu karena aku takut terjadi apa-apa. Bagaimana kalau dia menciumku? Atau dia meraba? Aishhh bagaimana jika dia melakukan lebih ? omaygaaat..

“hye ri-ah” ucap hakyeon melambaikan tangan di depan wajahku.

“ne?” sontak aku kaget dan sesekali membenarkan tas yang kini tergantung di pundaku.

“kajja, jangan canggung, disini aku tinggal sendiri”

“ne? sendiri ?” ucapku kaget.

“ne…wae?”

“kau…tidak akan melakukan apapun kan kepadaku?”

“maksudmu?” ucapnya tak mengerti. Aku sedikit gugup dan menurunkan sedikit rok ku yang berada diatas lutut mencoba menutupi pahaku. Hakyeon yang melihat itu hanya tertawa.

“cih…haha kau tidak menarik untuku hye ri-ah kajja hari semakin siang, kau tak ingin menginap di apartemenku kan?”

“ya!”

Akhirnya aku dan hakyeon duduk diruang tengah dengan laptop yang berada di tanganku saat ini. hakyeon duduk di sofa sedang menandai apa yang nanti akan ku ketik di laptopnya. Beberapa kali aku menyadari kalau hakyeon mencoba mencuri kesempatan untuk menatapku, dan itu membuatku semakin tidak nyaman mengingat kejadian 2 tahun lalu itu.

“kau sudah mencari materinya?” ucap hakyeon.

“baru lima halaman” ucapku santai.

“ya! sudah satu jam, tapi kau baru menyelesaikan lima halaman?”

“sunbae…ini kan hasil pemikiran aku sendiri, lagipula aku tidak terlalu mengeryti soal sepakbola. Kau menyuruh orang yang salah”

“tapi…kata hyuk-“

“aku ingin minum”
“kau ambil sendiri, kau tahu kan aku tinggal sendiri dan tidak ada ahjuma yang membantuku?”

“setidaknya kau yang mengambilkannya, aku kan tamu”
Berbicara seperti itu membuat hakyeon berdiri dan kini kami saling menatap. Dia memegang pundaku dan memutarnya, kini dia berada dibelakangku, menempatkan kepalanya di sisi kepalaku, dan itu berhasil membuat jantungku berdegup kencang.

“kau lurus, dan nanti kau belok kanan , disana dapurnya nona” ucapnya terdengar lembut dan aku dapat merasakan hembusan nafasnya mengingat posisi kita yang seperti ini.

“a—arraseo” ucapku gugup dan langsung berjalan menuju kearah yang ia sebutkan tadi. kenapa dia melakukan semua ini ? apa maksudnya ?

Aku selesai mengambil air minum dan kembali duduk didepan laptop. Kembali menari-kan jari-jariku diatas keyboardnya. Suasana masih hening dan hakyeon kini duduk dibawah di sampingku. Aku otomatis menyadari hal itu dan membuat jarak diantara kami. Hakyeon terdengar mengeluarkan nafas panjang. Aku hanya diam dan focus kepada laptop ini.

“hye ri-ah”

“ne?”

“bagaimana jika hyuk menyukaimu?” tanya nya yang berhasil menghentikan jari-jariku diatas keyboard. Aku sejenak memandangnya.

“tidak mungkin, hyuk oppa sedang mendekati teman sekelasku”

“mwo ? kau memanggilnya apa ?”

“hyuk oppa” aku kembali meneruskan tugasku.

“bagaimana bisa kau memanggilnya oppa, sedangkan kepadaku yang jauh lebih tua darimu kau memanggil-“

“hakyeon oppa?” ucapku langsung menatap dan mendekatkan wajahku dengan wajahnya, hidung kami hampir bersentuhan, aku menatap lekukan wajahnya yang memang dari dulu aku mengaguminya.

“seperti itu ? kau ingin aku memanggilmu dengan sebutan oppa?”

“ya- ya! kenapa kau seperti terpaksa eoh?”

“ani- aku harus pulang , sudah jam 7 malam, nanti ibuku mencariku” ucapku langsung berdiri dan menyambar tas yang ada di atas sofa.

“tapi belum selesai hye ri-ah” ucapnya merengek.

“kau selesaikan saja sendiri, aku akan pulang”

“aku akan mengantarmu”

“tidak perlu” ucapku dingin.

Aku berjalan keluar apartemennya. Mengapa aku merasakan kembali rasa yang dulu pernah ada ? mengapa dia kembali lagi kedalam kehidupanku ? Tuhan…apakah ini takdirku ?. Namun, mengapa dengan lelaki yang dulu pernah membuatku terpuruk ? lelaki brengsek yang dulu pernah menolaku mentah-mentah. Tak terasa setetes air bening keluar dari mataku. Rasanya sakit jika harus kembali merasakan perasaan ini, terlebih akan sangat sakit jika perasaanku tak terbalaskan. Aku harus melupakannya karena aku yakin, dia tidak pernah memiliki perasaan terhadapku.
~~
Hari ini hyuk oppa mengajaku jalan-jalan dengan yong in dan hakyeon. Awalnya aku sempat menolak, namun yong in memohon kepadaku agar ikut. Ada apa dengan mereka (hyuk+yong in) ? mengapa begitu memaksaku untuk ikut ? bukannya ini acara mereka berdua ? akhirnya aku memutuskan untuk ikut. Aku dan hyuk oppa sampai di sebuah taman yang cukup ramai dikunjungi orang. Entah kenapa yong in belum datang juga, tak lama hyuk oppa menerima sebuah panggilan yang mengatakan kalau yong in tidak bisa datang karena ada keperluan mendadak. Entah apa, yong in tidak memberitahunya. Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu hakyeon.

“hye ri-ah?”

“ne?”

“kau sangat jauh berbeda dari 2 tahun lalu. Kau tau?”

“ah..ne”

“aku sempat tertarik kepadamu ketika aku belum mengenal yong in, namun….”

“sudahlah oppa…kau tidak perlu berlebiha awwwwwwww!” tiba-tiba ada yang masuk kedalam mataku.

“wae?”


“perih ssshhhh” aku mengucek-ngucek(?) mataku.

“jangan dikucek(?) sini biar aku tiup” perlahan hyuk oppa mendekatkan bibirnya kea rah mataku dan meniupnya perlahan.
**

Hakyeon POV

Aku sampai ditaman . aku melihat kesana-kemari mencari keberadaan hyuk, hye ri, dan yong in. namun aku hanya melihat hyuk dan hye ri. Apa yang mereka lakukan ? hyuk terlihat mencengkram tengkuk hye ri , dan hyuk memiringkan kepalanya. Aiiiiish brengsek kau hyuk.
Dengan penuh amarah aku berjalan cepat menghampiri mereka dan langsung.
BLAAAAAM..aku menonjok hyuk beberapa kali di wajahnya. Dan itu membuat hye ri kaget melihatnya.

“ya ! apa yang kau lakukan hakyeon-ah ?”

“brengsek kau hyuk . sahabat macam apa kau hah ?” aku masih memukul wajah hyuk yang sudah tersungkur ke tanah.

“hentikan!!” hye ri mencoba menghentikan aksiku. Namun, aku tak memperdulikannya, aku menepisnya keras dan dia terjatuh membuatku menghentikan aksiku kali ini.
Aku melepaskan hyuk dan melihat hye ri kini menangis. Hyuk meringis kesakitan .

“sahabat macam apa kau hah? Kau sudah memiliki yong in dan sekarang kau ingin memiliki hye ri juga ?”

“apa yang kau bicarakan hakyeon-ah?” ucap hyuk sembari menahan sakit di dekat bibirnya akibat ulahku.

“apa yang kau lakukan tadi kepadanya? Kau menciumnya kan ? kau selalu menyuruhku meminta maaf dan mengutarakan perasaanku kepadanya, tapi kau ? kau malah—“

“cih!” hyuk sedikit tertawa membuatku mengerutkan keningku.

“kenapa kau tertawa hah?”

“kau tenang saja , itu tidak seperti yang kau kira. Tadi—“
**
Hye Ri POV

“tadi mataku kelilipan dan hyuk oppa memberikan tiupan agar mataku tak terlalu perih”

“berhenti memanggilnya dengan embel-embel ‘oppa’ hye ri-ah “

“kau bahkan cemburu karena dia memanggilku dengan sebutan oppa? Hah ? sungguh kekanak-kanakan sekali” ucap hyuk memotong.

“awalnya aku tidak percaya akan takdir. Dulu aku selalu berharap aku bisa bertemu denganmu lagi, agar aku senang. namun , setelah pertama aku kembali bertemu denganmu lagi, bukan perasaan senang yang aku rasa, melainkan sakit yang teramat sangat mengingat kejadian 2 tahun lalu. Hakyeon-ah.. ani, maksudku hakyeon sunbae. Semenjak pulang dari apartemenmu kemarin, aku tahu kau tidak akan pernah menyukaiku. Kau hanya menganggapku hye ri si cupu yang memberanikan diri mengutarakan perasaannya kepada seorang namja yang begitu ia cintai, namun.. cinta itu bertepuk sebelah tangan” aku mulai menangis . hakyeon dan hyuk terdiam.

“tapi hye ri yang cupu sudah hilang.. begitupun dengan perasaannya” ucapku menatap hakyeon dan sedikit menyunggingkan senyuman diakhir kalimatku.
**
Hakyeon POV

“tapi hye ri yang cupu sudah hilang.. begitupun dengan perasaannya” ucapnya menatapku dan sedikit menyunggingkan senyuman diakhir kalimatnya.

DEG….. apa maksud dari perkataannya tadi ? apakah dia bermaksud ingin menghilangkan perasaannya terhadapku ? tidak…hye ri-ah aku mulai menyukaimu. Aku masih terdiam.

“semua sudah terlambat. Aku sudah mulai menuliskan namamu di atas pasir, agar tersapu ombak dan menghilang” ucapnya dan membalikan badan bermaksud pergi.

“tunggu !” ucapku.

“apakah masih ada pintu maaf untuk seorang namja yang tidak memiliki perasaan sepertiku ?” ucapanku berhasil membuatnya terdiam.

“mianhae hye ri-ah” lanjutku

“….” Dia hanya diam, sepertinya semakin terisak terlihat dari punggungnya.

“tidak ada kata terlambat untuk memulai semuanya menjadi lebih baik” ucap hyuk kini menuntun tangan hye ri dan mempertemukannya dengan tanganku. Aku semakin kikuk.  Aku masih berfikir, apakah dia akan memaafkanku ? ahhh semuanya terserah padanya.

“tarik kata-katamu kembali hye ri-ah. Jangan kau mengatakan kau akan menghilangkan perasaanmu padanya. Aku tahu kau berbohong. Selama ini kalian munafik”

“MWO?” ucapku serentah bersamaan dengan hye ri.

“hey…lihat, kalian bahkan sangat kompak aduuuh” hyuk kembali kesakitan karena lebam di sudut bibirnya akibat tonjokanku.

“mianhae hyukie” sesalku.

“gwenchana…tapi..apakah aku harus membalas pukulanmu hah?”

“ani…jangan pukul hakyeon oppa!” ucap hye ri menghalangi hyuk yang siap menyambarkan pukulan di wajahku.

“ooooow…..ada bidadari yang melindungi” hyuk mencoba menggoda hye ri.

“ah… tidak, pukul saja namja ini, dia memang pantas mendapatkan pukulan.” Ucapnya lagi bergeser posisi menjadi di hadapanku.

“geurae..aku memang pantas mendapatkan pukulan itu”

“sudaah…aku tidak akan memukulnya, kau saja yang memukulnya”

“aku ?”

“ya”

“geurae, tutup matamu” perintahnya. Akupun menutup mata bersiap-siap mendapatkan sebuah pukulan. Tapi…chu~ yang aku rasakan bukan sebuah pukulan, melainkan sebuah bibir yang menempel di pipiku. Sontak aku membuka mata .  hye ri menciumku.

“aku tidak berani memukul namja yang aku sayang” ucapnya tersenyum kemudian kami saling menatap.

“hye ri-ah”

“hm?”

“would you be mine?”

“ne?” ucapnya membelalakan mata seakan tak percaya.

“aku tidak akan mengatakan nya dua kali nona.”

“…” hye ri terdiam

“hyukie?”

“ne?”

“kau hapus catatanku kalau aku tidak akan jatuh cinta kepada yeoja ini” aku masih menatapnya.

“haha arraseo. Kau menjilat ludahmu sendiri hakyeon-ah”

“aku tidak peduli. jadilah miliku, ijinkan aku menebus kesalahanku dimasalalu. Aku menyesal telah menolak yeoja cantik sepertimu”

“hanya karena aku berubah?”

“tidak”

“aku berubah bukan karena aku ingin menjadi kekasihmu”

“lalu ?”

“aku akan menjadi milikmu hakyeon-ah”

“ya ! kau memanggilku apa?”

“ya sudah kalau tidak mau, aku menol—“
Chu~ belum sempat dia berbicara, aku langsung mencium bibirnya, dan itu membuatnya terdiam tak membalas ciumanku.

“jangan menolaku hye ri-ah” ucapku memohon memasang aegyo ku.

“ishhh menjijikan, jangan bersikap manja.”

“ Aku tidak akan membuatmu pergi dari kehidupanku untuk kedua kalinya , aku mencintaimu”

“aku juga mencintaimu” akhirnya aku memeluknya, dan hyuk tersenyum melihatku dan hye ri. Akhirnya kita bertiga berpelukan.

**
Hye Ri POV

Penantianku selama ini tidak sia-sia. Namja yang dulu pernah menolaku kini telah menjadi miliku. Cha Hakyeon, aku mencintaimu….
                                                                                                            Lee Hyeri


The End 

2 komentar: