Don’t say “NO”
Cast : Jeon Jungkook
Kim Naeun (OC)
Kim Seok Jin
Kim Naeun (OC)
Kim Seok Jin
Genre :
Romance (mungkin)
Rate : 15 || oneshoot
Author : Nur Dini Nuri R
Rate : 15 || oneshoot
Author : Nur Dini Nuri R
Ini ff
pertama aku sebelum yang “thanks for all honey” tapi baru aku post. ni ff ancur
banget daaaah L banyak typo dimana-mana ,
**
Author POV
Siang ini udara di kota seoul sangat bersahabat,
untuk seorang yeoja yang sebentar lagi berulang tahun ke 21 tahun. Dia Kim
Naeun, adik dari seorang Kim Seok Jin yang terkenal cuek di kampusnya.
“oppa…akh palli, aku sudah menunggu 1jam “.
Teriak naeun menelfon oppanya. Taklama setelah menunggu , akhirnya sebuah mobil
berwarna putih berhenti di depan
nya. Kim naeun masuk dan duduk di depan.
“oppa,
kenapa lama sekali?”
“mian..tadi
oppa ketemu jeon jungkook, kamu masih ingat jungkook?”.
“a- a-ni…
siapa dia?” tanya nya dengan wajah
terkejut.
“kau beneran tidak mengingat dia? 10 tahun yang lalu, Dia tetangga kita, bahkan
orangtua jungkook selalu menitipkan dia kepada eomma kita, tetapi ketika kalian
berumur 11 tahun, jungkook pergi ke amerika dan meneruskan sekolah disana”
“la- la..lu?”
tanya naeun polos.
“kau beneran
tak mengingatnya?”
“….”
Aiiish
kenapa adiku ini lupa sama sahabatnya sendiri? dulu saja waktu umurnya masih 11
tahun mereka berencana untuk hidup berdua selamanya, haha Apakah itu tidak gila
? -_- kalo untuk masalah lupa, ya mungkin wajar lah itukan 10 tahun yang lalu,
dan saat itu naeun sedang dalam keadaan sakit. bahkan sekarang kalaupun toh
mereka bertemu , jungkook pasti tidak akan
mengira kalau Kim Naeun sudah berubah, begitupun sebaliknya.
“sebenarnya, aku mengingatnya oppa, tapi aku
terlanjur benci dan sakit hati dengan sikap jungkook yang pergi meninggalkanku
disaat aku dalam keadaan sakit, bahkan dia sama sekali tidak mengirimku sepucuk
surat pun, apa itu mungkin aku sudah tak berarti untuknya lagi? 10 tahun aku
menunggu kabar darinya. 10 tahun aku menahan rasa kangen ku dengan hanya
melihat foto-foto kami yang masih kecil. Dan sekarang oppa bilang jeon jungkook
kembali lagi?” ujar Naeun dalam hati, tak terasa air mata menetes
di kedua pipinya.
Mereka
akhirnya sampai di kediaman mereka. Setelah 30 menit bergelut dengan cahaya
matahari naeun dan oppanya Kim Seok Jin masuk ke kamarnya. Mereka berdua
menghempaskan tubuh mereka di kamar masing-masing.
Naeun
mengingat ucapan oppa nya tentang jungkook yang kembali lagi ke seoul setelah
10 tahun menimba ilmu di amerika. Perlahan dia melihat foto masa kecil mereka,
diambilnya foto itu dan di tatapnya secara seksama .
Jin yang
merasa hp nya bergetar dengan segera ia melihat hp yg sedari tadi berada di
saku jaketnya.
From : Jeon
Jungkook
“hyung, bisakah malam ini kita ngobrol di caffe? sudah lama rasanya tidak ketemu hyung, kebetulan eomma sama appa ku sedang keluar”
“hyung, bisakah malam ini kita ngobrol di caffe? sudah lama rasanya tidak ketemu hyung, kebetulan eomma sama appa ku sedang keluar”
To : Jeon
Jungkook
“oh..oke” .
“oh..oke” .
Walaupun
singkat tetapi Jin meng-iya kan tawaran Jungkook untuk mengobrol nanti malam.
@caffe
Jungkook duduk
dengan memesan kursi yang berada di pojok . *mau apa kau jungkook?L* segera ia memesan milkshake. 15
menit menunggu, hp jungkook berbunyi
“ne hyung?” jungkook mengangkat telfon yang ternyata itu dari jin.
“ne hyung?” jungkook mengangkat telfon yang ternyata itu dari jin.
“kau dimana?
Aku sudah sampai” di seberang sana terlihat jin yang sedang melirik-lirik dan
mencari tau keberadaan jungkook.
“aku
melihatmu hyung, aku berada di kursi paling ujung” ucap jungkook sambil
mengacungkan tangannya bermaksud memanggil jin.
“ne.. aku
juga melihatmu” dengan menutup telfonnya, jin berjalan menghampiri jungkook.
jungkook lebih dulu sampai dibandingkan dengan Jin, *karena kan jungkook yg
mengajak jin ketemuan jadi masa jin nyampe duluan?-_-*
“hay jeon
jungkook” sapa jin menyalami jungkook dan memeluk nya singkat .
“haha hay
hyung, lama tidak berjumpa, apa kabar ?” sapa jungkook menyalami dan membalas
pelukan singkat jin.
“gwenchana..
kau sendiri?” jawab jin. “oh syukurlah, nado gwenchana hyung. Oh iya bagaimana
kabar Naeun?” tanya jungkook.
“hm..naeun-ssi?
ahhh dia baik-baik saja, kau tak usah khawatir jungkook, walaupun sudah lama
kami ditinggal orangtua kami, tapi aku berusaha membesarkan dia dengan penuh
kasih sayang haha ” jin sedikit tertawa. “apa kau sudah bertemu dan ngobrol
dengan nya?” tanya jin kembali.
“mian hyung, aku tidak datang waktu eomma meninggal. belum hyung, walaupun aku sudah hampir 1 bulan di seoul, tetapi aku belum sempat bertemu” jawab jungkook.
“mian hyung, aku tidak datang waktu eomma meninggal. belum hyung, walaupun aku sudah hampir 1 bulan di seoul, tetapi aku belum sempat bertemu” jawab jungkook.
“tak apa,
hm..kalau begitu besok malam bisa kau menjemputnya di tempat latihan music jam
7 malam kebetulan aku tidak bisa menjemputnya, aku ada kelas tambahan di
kampus. Dan mungkin pulangnya jam 9 malam”.
“oh..ne akan
aku usahakan hyung” .
***
Jungkook POV
Hari ini
tanggal 27 aku berencana menemui Kim Naeun. Dia adalah yeoja yang menurutku
menarik, 10 tahun yang lalu aku menyukainya, bahkan masih teringat dalam
ingatanku, ketika kita berumur 11 tahun, aku mengajaknya untuk hidup
bersama-sama dengannya. Mungkin kalau untuk orang dewasa, itu bisa disebut
lamaran monyet haha . sekarang aku penasaran dengan wajah nya yang sekarang,
setelah 10 tahun tidak bertemu bahkan tidak saling kasih kabar satu sama lain ,
mungkinkah ia masih mengingat wajahku? Masihkan ia mengingat namaku? Masihkah
ia mengingat sahabatnya yang bernama Jeon Jungkook? .
Tiktoktiktok..jam
menunjukan pukul 18.45 aku bersiap-siap berangkat menjemput naeun di tempat
latihan music seperti apa yang di katakana jin hyung. Takut terlambat, aku
mengendarai motorku laju. Agar tidak salah orang, jin hyung mengirim foto nya
ke handphone ku sewaktu kita bertemu di caffe kemarin malam. Aku sudah mengetahui wajahnya, ia masih
seperti yang dulu, dia cantik dan imut.
Sampai aku di tempat latihan itu, tak terlihat siapapun disana. Apa
mungkin aku terlambat ? sehingga naeun pulang mengendarai angkutan umum? Ahhhh
bisa dimarahi jin hyung kalau begini. Aku berusaha menghampiri seorang satpam
disana.
“ajushi..apa
kau melihat gadis ini? Dia keluar latihan music pukul 7 malam, apa kau
melihatnya” tanya ku kepada satpam sambil menunjukan fotonya.
“oh, dia selalu menunggu di halte dekat telepon umun disana” ujarnya.
“oh..ne kamsahamnida ajushi..” kataku sambil membungkukan badanku sedikit. Akupun bergegas menuju halte yang di tunjukan tadi , sepertinya kata ajushi itu benar, terlihat seorang gadis yang sedang duduk dan memainkan hp nya. Tak banyak berfikir akupun menghampirinya.
“oh, dia selalu menunggu di halte dekat telepon umun disana” ujarnya.
“oh..ne kamsahamnida ajushi..” kataku sambil membungkukan badanku sedikit. Akupun bergegas menuju halte yang di tunjukan tadi , sepertinya kata ajushi itu benar, terlihat seorang gadis yang sedang duduk dan memainkan hp nya. Tak banyak berfikir akupun menghampirinya.
“kim naeun
?” ujarku langsung.
***
Naeun POV
“kim naeun
?” ujarnya kepadaku yang tengah menunggu kakak ku.
“ne.. nugu ya?” ucapku. Saat itu suasana di halte sangat sepi, tiba-tiba ada seorang namja berperawakan tinggi menghampiriku, walaupun dia ganteng, tetapi aku takut karna aku tak mengenalinya sama sekali. Akupun berusaha tak menatapnya dan mencoba menjauh darinya.
“ne.. nugu ya?” ucapku. Saat itu suasana di halte sangat sepi, tiba-tiba ada seorang namja berperawakan tinggi menghampiriku, walaupun dia ganteng, tetapi aku takut karna aku tak mengenalinya sama sekali. Akupun berusaha tak menatapnya dan mencoba menjauh darinya.
“kau sama
sekali tak mengenaliku naeun-ssi?”
Aku hanya
diam dan tak menatapnya.
“baiklah sepertinya kau memang lupa, aku jungkook” namja itu kemudian turun dari motornya dan membuka helm yang di pakainya sambil berjalan menghampiriku. Mendengar namja itu menyebutkan nama jungkook, sontak aku menatapnya seakan tak percaya.
“hah?
Jungkook? Jeon Jungkook maksudmu?” aku bertanya kembali dengan menatap nya.
“ne..aku
Jeon Jungkook. Ternyata setelah 10 tahun tidak bertemu, kamu semakin cantik dan
imut yah”.
“apa kau
yang akan menjemputku?” aku mencoba mengalihkan pembicaraan.
“ne..”
“kenapa
tidak jin oppa?”
“jin hyung
sedang ada kelas tambahan di kampusnya, kemarin dia menyuruhku menjemputmu
malam ini, karena dia khawatir kalau kamu pulang naik bus”
“tak apa,
aku naik bus saja, toh belum larut juga”. Aku berdiri bermaksud untuk pergi.
Tetapi tiba-tiba jungkook menahanku.
“kim nauen..”
aku pun terdiam tanpa menatapnya.
“bisakah
malam ini kau temani aku ngobrol?”
“aku tidak punya
waktu, aku harus segera pulang”
“aku sudah
meminta izin sama jin hyung, dan dia mengijinkannya, aku akan mengantarmu
pulang naeun-ssi”
“…..” aku
diam dan berfikir.
“please…”
seorang jeon
jungkook memohon kepadaku (lagi)? Omaygat ini yang selalu aku rindukan dari
seorang jeon jungkook, orang yang 10 tahun lalu slalu aku tunggu kehadirannya,
orang yang sangat aku rindukan. Akhirnya aku menyetujui nya. Aku menaiki
motornya tanpa mengetahui dia akan membawa aku kemana.
“kita sudah
sampai”
“kenapa kau
memilih tempat ini?” aku turun dari motornya. Aku tak tau ada maksud apa dia
membawa ku ke tempat pertama kali dia menyatakan cinta monyetnya kepadaku.
“kau masih
mengingatnya naeun-ssi?” ucapnya sambil membuka helm yang di kenakannya.
“ne..mana
mungkin aku lupa” aku berjalan dan duduk di bangku taman tersebut.
“kalau
begitu kamu tunggu disini, aku akan membeli minuman hangat untukmu”.
“hmm”. “sebenarnya, aku senang melihatmu kembali ke
sini jeon jungkook, tapi….” ucapku dalam hati sambil melihat jungkook yang
berlari meninggalkanku . tak lama jungkook kembali dengan membawa 2 buah
minuman. Dan memberikannya 1 untuku.
“gomawo..”. lama kita saling diam.
“gomawo..”. lama kita saling diam.
“kenapa kau
kembali lagi ke seoul ? bukankah kata oppaku kamu akan selamanya tinggal di
amerika?” aku membuka pembicaraan sambil menatap minuman yang diberikan
jungkoook.
“mianhae naeun-ssi
, bukan maksud ku---” ujarnya menundukan kepala.
“bukankah
waktu itu kau meninggalkan ku ketika aku sakit?” ucapku memotong nya.
“mianhae
naeun-ssi , jeongmal mianhae” jungkook menatapku. Aku hanya menatap lurus tanpa melihatnya.
“10 tahun
aku menunggumu, 10 tahun aku merindukanmu, 10 tahun aku mencoba mencari tahu
kabar tentangmu, tapi itu sia-sia. Aku sering menangis kalau aku sedang
merindukanmu, aku sering mengadu sama oppa dan menangis kalau aku diejek
teman-teman, aku sering marah sama oppaku karna dia ga sepertimu jungkook”
perlahan nada bicaraku bergetar seakan menahan air mata.
“mian naeun-ssi,
jeongmal mi--”
Aku berdiri
dan berjalan secara perlahan kemudian diam.
“Jin oppa tak sepertimu jungkook, dia selalu bersikap dingin, dan setelah aku tahu kepergianmu dari oppa, aku menangis kehilanganmu dan berfikir apa yang harus aku lakukan? kau bahkan tak mengirimi ku surat, apakah aku tak berarti lagi untukmu jeon jungkook? hah?” nada bicaraku semakin tinggi dan aku tak bisa menahan air mataku ini lagi.
“Jin oppa tak sepertimu jungkook, dia selalu bersikap dingin, dan setelah aku tahu kepergianmu dari oppa, aku menangis kehilanganmu dan berfikir apa yang harus aku lakukan? kau bahkan tak mengirimi ku surat, apakah aku tak berarti lagi untukmu jeon jungkook? hah?” nada bicaraku semakin tinggi dan aku tak bisa menahan air mataku ini lagi.
“mian-“
jungkook menghampiriku dan memeluk ku dari belakang. Akupun spontan
melepaskannya dan menampar pipinya cukup keras.
“tak
bosankah kau meminta maaf kepadaku? Hah? Setelah 10 tahun kau menghilang dan
kau hanya mengatakan maaf?”
Sepertinya
jungkook kesakitan atas tamparanku tadi. Akupun sebenarnya tak bermaksud untuk
menamparnya. Tetapi sakit yang ku rasakan mungkin mewakili semuanya. Aku
berlari meninggalkannya dan memutuskan untuk pulang sendiri.
***
Jungkook POV
“tak
bosankah kau meminta maaf kepadaku? Hah? Setelah 10 tahun kau menghilang dan
kau hanya mengatakan maaf?” .
Kau benar
naeun-ssi , aku hanya namja yang pabo dan meninggalkan yeoja yang sepertimu
selama 10 tahun dan hanya mengucapkan kata maaf. Aku pantas mendapatkan
tamparan dari tangan mu. Sakit yang kamu rasa tak sebanding dengan tamparan yang
aku dapat darimu. Mianhae naeun-ssi jeongmal mianhae. Aku kembali duduk di
bangku taman tersebut dan merenung sejenak. Tak terasa air mataku mengalir.
“pabo
jungkook!” aku menggerutu kepada diriku sendiri.
Drrt…drrtt…
“yeoboseo?”
“jin imnida.
Jungkook-ie kenapa naeun pulang dengan naik bus, apa kau tak menjemputnya?”
“mi- mian
hyung, tadi aku menjemputnya tetapi….” Aku mencoba menjelaskan apa yang
terjadi.
“hm..ne
arraseo”
“ne hyung,
mianhae hyung” aku mengakhiri pembicaraanku di telfon dengan jin hyung.
***
Jin POV
Setelah satu
minggu berlalu soal kejadian malam itu, Aku merasa bersalah kepada adiku
sendiri, aku mempertemukan mereka di waktu yang belum tepat. Aku khawatir
dengan keadaan naeun yang menjadi dingin dan tak banyak bicara.
Tok..tok..tok..
“naeun-ssi ,
irona ! kau tak berangkat kuliah? Nanti sore kan kau ada latihan musik?”
“aku libur
oppa”
Terdengar
suaranya yang serak dan sepertinya baru bangun terdengar di balik pintu.
“kalau
begitu ikut oppa pergi memancing bersama jungkook, mau?”
“ANDWAE…”
bentaknya. Sepertinya dia kesal begitu mendengar nama jungkook, aku semakin tak
mengerti. Aku masuk dan melihat naeun sedang menatap fotonya bersama jungkook
ketika masih kecil.
“naeun-ssi,
kau kenapa? Kau Sakit?”
“ani oppa,
aku hanya teringat sama namja pabo ini”
“kau ingin
bertemu dengannya?”
“sepertinya
itu tidak mungkin lagi oppa, sejak kejadian itu emosi ku tak terkendali, aku
menampar pipinya” dia mulai menangis, dan aku mencoba memeluknya.
“naeun-ssi
mianhae , maafkan oppa”
“oppa tak
perlu minta maaf, ini salahku, aku tak bisa menahan emosi ku sendiri”
***
Author POV
Jin mencoba sms jungkook dan mengajaknya untuk
bertemu.
“anyeong
hyung, ada apa?” ucap jungkook menghampiriku.
“…..” aku mencoba
menceritakan keadaan naeun akhir-akhir ini. Jungkook menitikan air mata dan memohon
untuk bertemu dengan naeun. Akupun meng iyakan.
Setelah jin
meng iyakan pertemuan jungkook dan adiknya kim naeun, jungkook datang ke rumah
jin dan menghampiri naeun yang saat itu tengah berada di kamarnya.
“anyeong nona
jeon” sontak naeun terkaget dengan kehadiran jungkook yang sudah berdiri di
depan kamarnya dan mencoba menyembunyikan sebuah benda yang sedari tadi di
pegangnya.
“a- atas
izin siapa kau masuk kedalam kamarku?” jawab naeun gugup.
“apakah yang
kamu sembunyikan nona jeon? haha”
jungkook berjalan masuk ke dalam kamarnya dan berusaha melihat benda
yang sedari tadi disembunyikan kim naeun.
“sejak kapan
aku mengganti nama margaku menjadi nona jeon?”
“sejak
lamaran 10 tahun lalu” . jawaban jungkook membuat naeun terdiam tanpa kata dan
jungkook mendekatinya.
“naeun-ssi,
mianhae jeongmal mianhae naeun-ssi.” Jungkook menatapku dalam.
“aku akan
membawamu ke suatu tempat, dan kau tak mungkin kan berpakaian seperti ini nona
jeon? Ohhhh apa kata orang nanti. Ganti 10 menit, aku tunggu di bawah”
ujarnya. Naeun pun menatapnya aneh.
Tiba-tiba chu~ “palli nona” jungkook mencium keningnya singkat dan kabur dari
kamar naeun.
***
Kim Naeun
POV
chu~ “palli
nona” jungkook menciumku dan berlari kabur dari kamarku.
“Ya! Jeon
jungkook!”
“palli nona,
aku tak akan menawarkan kesempatan 2x lhoo” ujarnya teriak dari luar
kamarku. Aku hanya tersenyum-senyum
membayangkan kejadian yang baru saja terjadi. Apakah jeon jungkook ku telah
kembali kepadaku? Dibawah terlihat jungkook sedang bercengkrama dengan oppaku .
mereka terlihat akrab sekali. Aku belum sepenuhnya memaafkan kesalahan jungkook
terhadapku, rasa sakitku masih terasa dan mungkin tak akan hilang dengan
sekejap dengan ia memberikan moment-moment seperti tadi -_- akupun mengganti
bajuku dan menuruni anak tangga.
“wow…adiku
cantik sekali, mau berkencan dengan siapa kah nona kim?” ejek oppa kepadaku.
“oppa tak
usah mengejeku”
“jin hyung
bener lagi, kau terlihat cantik, memang kau mau kemana hah?” ucap jungkook.
“ya!” ucapku
kesal . aku tak suka dengan sikap jungkook yang seperti ini, selalu sekongkol
dengan oppa ku untuk mengerjaiku.
“ya! Nona
jeon, jangan marah” jungkook mengejarku ke tangga dan diam dengan menatapku
dengan berdiri 1 tangga dibawaku.
“kau hanya
mengerjaiku kan namja pabo?”
“ish, kau
bilang apa nona jeon?”
“ya! Stop
memanggilku nona jeon, aku belum menjadi istrimu, jadi kau jangan seenaknya
menganti nama marga ku namja pabo”
“hahaha…yasudah
ayo kita pergi nona”
Di bawah
terlihat oppa ku sedang menatapku dan jungkook. Dia hanya tertawa melihat
tingkahku.
“oppa, aku
pergi ya” pamitku.
“ne..hati-hati”.
Aku kembali
mengendarai motor nya jeon jungkook si namja pabo.
“nona, tak apa kan jika aku mengajakmu naik motor?”
“nona, tak apa kan jika aku mengajakmu naik motor?”
“banyak
bacot kamu, memangnya kita mau kemana hah?” ucapku sinis.
“ya! Bisakah
kau lembut sedikit jika berbicara dengan calon suamimu?”
“mwo? Calon
suami?”
“ne… aku
akan melamarmu segera nona kim”
“ah..
sudah-sudah cepat berangkat”
**
Jungkook mengajaku ke sebuah taman bermain, oke lebih tepatnya taman tempat orang-orang tamasya kecil-kecilan, ramai suasana disini banyak anak-anak, nenek-nenek, kakek-kakek *absen aja semua-_-* . dia menggandeng tanganku dan mengajaku ke danau, danau? Ya, danau. Dia ternyata masih ingat tempat favorit ku ketika aku masih kecil dulu.
Jungkook mengajaku ke sebuah taman bermain, oke lebih tepatnya taman tempat orang-orang tamasya kecil-kecilan, ramai suasana disini banyak anak-anak, nenek-nenek, kakek-kakek *absen aja semua-_-* . dia menggandeng tanganku dan mengajaku ke danau, danau? Ya, danau. Dia ternyata masih ingat tempat favorit ku ketika aku masih kecil dulu.
“nona kim,
aku kesini mau mengatakan sesuatu”
“hm…katakan
saja namja pabo”
“ya! Nona
berhenti memanggilku pabo”
“haha….ne ne
arraseo”
“nona kim,
sebelumnya aku mau minta maaf atas apa yang sudah aku lakukan 10 tahun yang
lalu, aku mengikuti eomma dan appa ke amerika, itu bukan kemauan ku sendiri,
saat itu aku tak punya pilihan lain selain menuruti apa kemauan eomma dan appa,
mereka ingin aku menikah dengan yeoja pilihan mereka”
“ja- jadi”
“ne nona
kim, saat itu bukannya aku tak memikirkanmu, bukannya aku tak mau mengirimi mu
surat, tetapi.. anak teman nya eomma sakit, dan aku terpaksa harus menikah
dengannya ketika umurku 28 nanti”.
Entah kenapa
hatiku kembali sakit mendengar pernyataan jeon jungkook. Rasanya langit yang
sekarang cerah serasa berubah menjadi hitam,kelam,mendung. Aku kembali tak
menatapnya dan berusaha menahan air mata yang rasanya ingin ku tumpahkan
secepatnya.
“aku
mengerti jungkook, kau kembali ke seoul dan bertemu dengan oppa serta diriku
hanya untuk mengatakan ini? Tak bisakah kau berbohong sedikit demi aku?” aku
menatapnya sendu.
“aku tak
tega membohongi yeoja yang aku cinta nona” kembali jungkook memegang tangaku.
“kembali
secepatnya ke amerika dan jangan kembali menampakan wajahmu lagi di depanku
jeon jungkook!!” amarahku rasanya memuncak, aku melepaskan tangannya yang saat
itu memegang tanganku dan aku berlari meninggalkannya (lagi).
“nona kim!
Kim naeun !” jungkook berteriak memanggil namaku. Aku hanya berlari sekuat
tenagaku. Aku tak ingin jungkook melihatku berderai air mata.
***
Author POV
Naeun pulang
dengan keadaan lelah bahkan rasanya tak kuat untuk berjalan.
“naeun-ssi ,
gwenchanayeo?”
“oppa..oppa”
naeun menangis ketika kakanya jin menghampirinya.
“naeun-ssi,
kau kenapa?” jin memeluknya
“oppa, apa
aku tak pantas bahagia dengannya? Oppa, apa waktu 10 tahun aku menunggunya itu
sia-sia?”
“oppa tak
mengerti kau bicara apa?”
“jeon
jungkook oppa….jeon jungkook”
“jungkook?”
tanya jin.
“jungkook
kembali ke seoul hanya untuk meminta maaf kalau… kalau—“ naeun tak kuasa lagi untuk berbicara. Dia
pingsan dan tak sadarkan diri.
***
Beberapa
hari setelah itu, hari ini tanggal 21 januari tepat ulang tahun naeun, 10 tahun
yang lalu naeun mendapatkan surprice dari kakak dan juga dari jungkook. Ahh
namja pabo itu lagi. Apakah namja itu sudah pergi ke amerika? Tanya naeun dalam
hati. Naeun kembali termenung di dalam
kamarnya menatap album foto-foto masa kecilnya (lagi).
Tiba-tiba
tok..tok..tok….
“naeun-ssi,
bolehkah oppa masuk?”
“ne oppa
masuklah”
“saengil
cukhae hamnida…. saengil cukhae hamnida….saranghaneun naeun-ssi.. saengil
cukhae hamnidaaaaa” terlihat oppa dan jeon jungkook masuk membawa cake ke
kamarku.
“bagaimana
jungkook masih di sini?”
“dia tak
jadi ke amerika sayang”
“hah? Apa?
Bukannya dia mau menikah sama orang yang---“
“tidak nona
kim, aku akan menikah denganmu, aku mencintaimu”
“ah sudah
sudah tiup dulu lilinnya” ujar jin.
“ffyyuuuuuuuuh..
gomawo” naeun pun meniupnya dan kembali membahas tentang jungkook.
“oppa tau
semuanya, dia bercerita semuanya sama oppa, kamu jangan khawatir dia pergi lagi
nona kim, dia akan menikah denganmu” kata jin.
“ani…”
“mwo? Kau
menolaku nona kim?”
“ne..
kenapa? Aku tidak akan menikah sebelum oppa ku menikah”
“oppa akan
menikah bulan depan sayang, jadi kalian bisa menyusul” ujar jin.
“mwo? A- ani
oppa”
“kim naeun-ssi,
di hari ulang tahunmu ini, maukah kau menjadi yeojachingu ku?” ucap jungkook
berlutut dan memberikan sebuah cincin.
“ya! Namja
pabo kita masih muda, umurku baru 21”
“aku kan
tidak mengajakmu buru-buru untuk menikah nona”
“haha….keliatan
pengen banget cepet-cepet nikah kamu” jin menambahkan.
“jadi
bagaimana nona kim?”
“hm….”
“don’t say
no honey” jin membantu meyakinkan nuri.
“arraseo aku
mau”
“jinja?”
“ne namja
pabo ku tersayang”
“ye………akhirnya”
jungkook memasangkan cincin dan memeluk naeun, kemudian jungkook menatap naeun
dan mendekatkan hidung mereka.
“waeyo
kookie?”
“apa kau
sudah siap nona jeon?”
“ya! Siap
apa pabo?”
“walaupun
ada jin hyung disini, aku tak malu”
“ish dasar
gatau malu”
Jin hanya
tertawa melihat tingkah kami dan meninggalkan kami berdua.
“hehehe”
“kau kenapa
ketawa pabo ya!”
“chu~” bibir
mereka bertemu dan mereka saling berciuman.
“gomawo
chagi-ya”
“ne…”
“saranghaeyo
kim naeun-ssi”
“nado
saranghae jeon jungkook-ssi”
***
Kim naeun
POV
Setelah 10 tahun
lamanya aku menunggu, akhirnya di ulangtahun ku yang ke 21 ini , aku
mendapatkan kembali kebahagiaanku yang dulu hilang. Saranghae namja pabo :*
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar