Teddy Bear Holding A Heart Balloon

Jumat, 17 Oktober 2014

Don’t say “NO”

Don’t say “NO”


Cast     : Jeon Jungkook
             Kim Naeun (OC)
             Kim Seok Jin

Genre  :  Romance (mungkin)
Rate     : 15 || oneshoot
Author : Nur Dini Nuri R

Ini ff pertama aku sebelum yang “thanks for all honey” tapi baru aku post. ni ff ancur banget daaaah L banyak typo dimana-mana ,  
**
Author POV

Siang  ini udara di kota seoul sangat bersahabat, untuk seorang yeoja yang sebentar lagi berulang tahun ke 21 tahun. Dia Kim Naeun, adik dari seorang Kim Seok Jin yang terkenal cuek di kampusnya.
 “oppa…akh palli, aku sudah menunggu 1jam “. Teriak naeun menelfon oppanya. Taklama setelah menunggu , akhirnya sebuah mobil  berwarna putih berhenti di depan nya.  Kim naeun masuk dan duduk di depan.
“oppa, kenapa lama sekali?”
“mian..tadi oppa ketemu jeon jungkook, kamu masih ingat jungkook?”.
“a- a-ni… siapa dia?”  tanya nya dengan wajah terkejut.
 “kau beneran tidak mengingat dia?  10 tahun yang lalu, Dia tetangga kita, bahkan orangtua jungkook selalu menitipkan dia kepada eomma kita, tetapi ketika kalian berumur 11 tahun, jungkook pergi ke amerika dan meneruskan sekolah disana”
“la- la..lu?” tanya naeun polos.
“kau beneran tak mengingatnya?”
“….”  


Aiiish kenapa adiku ini lupa sama sahabatnya sendiri? dulu saja waktu umurnya masih 11 tahun mereka berencana untuk hidup berdua selamanya, haha Apakah itu tidak gila ? -_- kalo untuk masalah lupa, ya mungkin wajar lah itukan 10 tahun yang lalu, dan saat itu naeun sedang dalam keadaan sakit. bahkan sekarang kalaupun toh mereka bertemu , jungkook pasti tidak akan  mengira kalau Kim Naeun sudah berubah, begitupun sebaliknya.
sebenarnya, aku mengingatnya oppa, tapi aku terlanjur benci dan sakit hati dengan sikap jungkook yang pergi meninggalkanku disaat aku dalam keadaan sakit, bahkan dia sama sekali tidak mengirimku sepucuk surat pun, apa itu mungkin aku sudah tak berarti untuknya lagi? 10 tahun aku menunggu kabar darinya. 10 tahun aku menahan rasa kangen ku dengan hanya melihat foto-foto kami yang masih kecil. Dan sekarang oppa bilang jeon jungkook kembali lagi?”  ujar  Naeun dalam hati, tak terasa air mata menetes di kedua pipinya.

Mereka akhirnya sampai di kediaman mereka. Setelah 30 menit bergelut dengan cahaya matahari naeun dan oppanya Kim Seok Jin masuk ke kamarnya. Mereka berdua menghempaskan tubuh mereka di kamar masing-masing.

Naeun mengingat ucapan oppa nya tentang jungkook yang kembali lagi ke seoul setelah 10 tahun menimba ilmu di amerika. Perlahan dia melihat foto masa kecil mereka, diambilnya foto itu dan di tatapnya secara seksama .
Jin yang merasa hp nya bergetar dengan segera ia melihat hp yg sedari tadi berada di saku jaketnya.
From : Jeon Jungkook
“hyung, bisakah malam ini kita ngobrol di caffe? sudah lama rasanya tidak ketemu hyung, kebetulan eomma sama appa ku sedang keluar”
To : Jeon Jungkook
“oh..oke” .
Walaupun singkat tetapi Jin meng-iya kan tawaran Jungkook untuk mengobrol nanti malam.
@caffe
Jungkook duduk dengan memesan kursi yang berada di pojok . *mau apa kau jungkook?L* segera ia memesan milkshake. 15 menit menunggu, hp jungkook berbunyi
“ne hyung?” jungkook mengangkat telfon yang ternyata itu dari jin.
“kau dimana? Aku sudah sampai” di seberang sana terlihat jin yang sedang melirik-lirik dan mencari tau keberadaan jungkook.
“aku melihatmu hyung, aku berada di kursi paling ujung” ucap jungkook sambil mengacungkan tangannya bermaksud memanggil jin.
“ne.. aku juga melihatmu” dengan menutup telfonnya, jin berjalan menghampiri jungkook. jungkook lebih dulu sampai dibandingkan dengan Jin, *karena kan jungkook yg mengajak jin ketemuan jadi masa jin nyampe duluan?-_-*
“hay jeon jungkook” sapa jin menyalami jungkook dan memeluk nya singkat .
“haha hay hyung, lama tidak berjumpa, apa kabar ?” sapa jungkook menyalami dan membalas pelukan singkat jin.
“gwenchana.. kau sendiri?” jawab jin. “oh syukurlah, nado gwenchana hyung. Oh iya bagaimana kabar Naeun?” tanya jungkook.
“hm..naeun-ssi? ahhh dia baik-baik saja, kau tak usah khawatir jungkook, walaupun sudah lama kami ditinggal orangtua kami, tapi aku berusaha membesarkan dia dengan penuh kasih sayang haha ” jin sedikit tertawa. “apa kau sudah bertemu dan ngobrol dengan nya?” tanya jin kembali.
“mian hyung, aku tidak datang waktu eomma meninggal. belum hyung, walaupun aku sudah hampir 1 bulan di seoul, tetapi aku belum sempat bertemu” jawab jungkook.
“tak apa, hm..kalau begitu besok malam bisa kau menjemputnya di tempat latihan music jam 7 malam kebetulan aku tidak bisa menjemputnya, aku ada kelas tambahan di kampus. Dan mungkin pulangnya jam 9 malam”.
“oh..ne akan aku usahakan hyung” .

***
Jungkook POV
Hari ini tanggal 27 aku berencana menemui Kim Naeun. Dia adalah yeoja yang menurutku menarik, 10 tahun yang lalu aku menyukainya, bahkan masih teringat dalam ingatanku, ketika kita berumur 11 tahun, aku mengajaknya untuk hidup bersama-sama dengannya. Mungkin kalau untuk orang dewasa, itu bisa disebut lamaran monyet haha . sekarang aku penasaran dengan wajah nya yang sekarang, setelah 10 tahun tidak bertemu bahkan tidak saling kasih kabar satu sama lain , mungkinkah ia masih mengingat wajahku? Masihkan ia mengingat namaku? Masihkah ia mengingat sahabatnya yang bernama Jeon Jungkook? .
Tiktoktiktok..jam menunjukan pukul 18.45 aku bersiap-siap berangkat menjemput naeun di tempat latihan music seperti apa yang di katakana jin hyung. Takut terlambat, aku mengendarai motorku laju. Agar tidak salah orang, jin hyung mengirim foto nya ke handphone ku sewaktu kita bertemu di caffe kemarin malam.  Aku sudah mengetahui wajahnya, ia masih seperti yang dulu, dia cantik dan imut.  Sampai aku di tempat latihan itu, tak terlihat siapapun disana. Apa mungkin aku terlambat ? sehingga naeun pulang mengendarai angkutan umum? Ahhhh bisa dimarahi jin hyung kalau begini. Aku berusaha menghampiri seorang satpam disana.
“ajushi..apa kau melihat gadis ini? Dia keluar latihan music pukul 7 malam, apa kau melihatnya” tanya ku kepada satpam sambil menunjukan fotonya.
“oh, dia selalu menunggu di halte dekat telepon umun disana” ujarnya.
“oh..ne kamsahamnida ajushi..” kataku sambil membungkukan badanku sedikit. Akupun bergegas menuju halte yang di tunjukan tadi , sepertinya kata ajushi itu benar, terlihat seorang gadis yang sedang duduk dan memainkan hp nya. Tak banyak berfikir akupun menghampirinya.
“kim naeun ?” ujarku langsung.

***
Naeun POV
“kim naeun ?” ujarnya kepadaku yang tengah menunggu kakak ku.
“ne.. nugu ya?” ucapku. Saat itu suasana di halte sangat sepi, tiba-tiba ada seorang namja berperawakan tinggi menghampiriku, walaupun dia ganteng, tetapi aku takut karna aku tak mengenalinya sama sekali. Akupun berusaha tak menatapnya dan mencoba menjauh darinya.
“kau sama sekali tak mengenaliku naeun-ssi?”
Aku hanya diam dan tak menatapnya.

“baiklah sepertinya kau memang lupa, aku jungkook” namja itu kemudian turun dari motornya dan membuka helm yang di pakainya sambil berjalan menghampiriku. Mendengar namja itu menyebutkan nama jungkook, sontak aku menatapnya seakan tak percaya.
“hah? Jungkook? Jeon Jungkook maksudmu?” aku bertanya kembali dengan menatap nya.
“ne..aku Jeon Jungkook. Ternyata setelah 10 tahun tidak bertemu, kamu semakin cantik dan imut yah”.
“apa kau yang akan menjemputku?” aku mencoba mengalihkan pembicaraan.
“ne..”
“kenapa tidak jin oppa?”
“jin hyung sedang ada kelas tambahan di kampusnya, kemarin dia menyuruhku menjemputmu malam ini, karena dia khawatir kalau kamu pulang naik bus”
“tak apa, aku naik bus saja, toh belum larut juga”. Aku berdiri bermaksud untuk pergi. Tetapi tiba-tiba jungkook menahanku.
“kim nauen..” aku pun terdiam tanpa menatapnya.
“bisakah malam ini kau temani aku ngobrol?”
“aku tidak punya waktu, aku harus segera pulang”
“aku sudah meminta izin sama jin hyung, dan dia mengijinkannya, aku akan mengantarmu pulang naeun-ssi”
“…..” aku diam dan berfikir.
“please…”

seorang jeon jungkook memohon kepadaku (lagi)? Omaygat ini yang selalu aku rindukan dari seorang jeon jungkook, orang yang 10 tahun lalu slalu aku tunggu kehadirannya, orang yang sangat aku rindukan. Akhirnya aku menyetujui nya. Aku menaiki motornya tanpa mengetahui dia akan membawa aku kemana.
“kita sudah sampai”
“kenapa kau memilih tempat ini?” aku turun dari motornya. Aku tak tau ada maksud apa dia membawa ku ke tempat pertama kali dia menyatakan cinta monyetnya kepadaku.
“kau masih mengingatnya naeun-ssi?” ucapnya sambil membuka helm yang di kenakannya.
“ne..mana mungkin aku lupa” aku berjalan dan duduk di bangku taman tersebut.
“kalau begitu kamu tunggu disini, aku akan membeli minuman hangat untukmu”.
“hmm”. “sebenarnya, aku senang melihatmu kembali ke sini jeon jungkook, tapi….” ucapku dalam hati sambil melihat jungkook yang berlari meninggalkanku . tak lama jungkook kembali dengan membawa 2 buah minuman.  Dan memberikannya 1 untuku.
“gomawo..”. lama kita saling diam.
“kenapa kau kembali lagi ke seoul ? bukankah kata oppaku kamu akan selamanya tinggal di amerika?” aku membuka pembicaraan sambil menatap minuman yang diberikan jungkoook.
“mianhae naeun-ssi , bukan maksud ku---” ujarnya menundukan kepala.
“bukankah waktu itu kau meninggalkan ku ketika aku sakit?” ucapku memotong nya.
“mianhae naeun-ssi , jeongmal mianhae” jungkook menatapku.  Aku hanya menatap lurus tanpa melihatnya.
“10 tahun aku menunggumu, 10 tahun aku merindukanmu, 10 tahun aku mencoba mencari tahu kabar tentangmu, tapi itu sia-sia. Aku sering menangis kalau aku sedang merindukanmu, aku sering mengadu sama oppa dan menangis kalau aku diejek teman-teman, aku sering marah sama oppaku karna dia ga sepertimu jungkook” perlahan nada bicaraku bergetar seakan menahan air mata.
“mian naeun-ssi, jeongmal mi--”
Aku berdiri dan berjalan secara perlahan kemudian diam.
“Jin oppa tak sepertimu jungkook, dia selalu bersikap dingin, dan setelah aku tahu kepergianmu dari oppa, aku menangis kehilanganmu dan berfikir apa yang harus aku lakukan? kau bahkan tak mengirimi ku surat, apakah aku tak berarti lagi untukmu jeon jungkook? hah?” nada bicaraku semakin tinggi dan aku tak bisa menahan air mataku ini lagi.
“mian-“ jungkook menghampiriku dan memeluk ku dari belakang. Akupun spontan melepaskannya dan menampar pipinya cukup keras.
“tak bosankah kau meminta maaf kepadaku? Hah? Setelah 10 tahun kau menghilang dan kau hanya mengatakan maaf?”
Sepertinya jungkook kesakitan atas tamparanku tadi. Akupun sebenarnya tak bermaksud untuk menamparnya. Tetapi sakit yang ku rasakan mungkin mewakili semuanya. Aku berlari meninggalkannya dan memutuskan untuk pulang sendiri.
***
Jungkook POV
“tak bosankah kau meminta maaf kepadaku? Hah? Setelah 10 tahun kau menghilang dan kau hanya mengatakan maaf?” .
Kau benar naeun-ssi , aku hanya namja yang pabo dan meninggalkan yeoja yang sepertimu selama 10 tahun dan hanya mengucapkan kata maaf. Aku pantas mendapatkan tamparan dari tangan mu. Sakit yang kamu rasa tak sebanding dengan tamparan yang aku dapat darimu. Mianhae naeun-ssi jeongmal mianhae. Aku kembali duduk di bangku taman tersebut dan merenung sejenak. Tak terasa air mataku mengalir.
“pabo jungkook!” aku menggerutu kepada diriku sendiri.
Drrt…drrtt…
“yeoboseo?”
“jin imnida. Jungkook-ie kenapa naeun pulang dengan naik bus, apa kau tak menjemputnya?”
“mi- mian hyung, tadi aku menjemputnya tetapi….” Aku mencoba menjelaskan apa yang terjadi.
“hm..ne arraseo”
“ne hyung, mianhae hyung” aku mengakhiri pembicaraanku di telfon dengan jin hyung.
***

Jin POV

Setelah satu minggu berlalu soal kejadian malam itu, Aku merasa bersalah kepada adiku sendiri, aku mempertemukan mereka di waktu yang belum tepat. Aku khawatir dengan keadaan naeun yang menjadi dingin dan tak banyak bicara.
Tok..tok..tok..
“naeun-ssi , irona ! kau tak berangkat kuliah? Nanti sore kan kau ada latihan musik?”
“aku libur oppa”
Terdengar suaranya yang serak dan sepertinya baru bangun terdengar di balik pintu.
“kalau begitu ikut oppa pergi memancing bersama jungkook, mau?”
“ANDWAE…” bentaknya. Sepertinya dia kesal begitu mendengar nama jungkook, aku semakin tak mengerti. Aku masuk dan melihat naeun sedang menatap fotonya bersama jungkook ketika masih kecil.
“naeun-ssi, kau kenapa? Kau Sakit?”
“ani oppa, aku hanya teringat sama namja pabo ini”
“kau ingin bertemu dengannya?”
“sepertinya itu tidak mungkin lagi oppa, sejak kejadian itu emosi ku tak terkendali, aku menampar pipinya” dia mulai menangis, dan aku mencoba memeluknya.
“naeun-ssi mianhae , maafkan oppa”
“oppa tak perlu minta maaf, ini salahku, aku tak bisa menahan emosi ku sendiri”
***
Author POV
 Jin mencoba sms jungkook dan mengajaknya untuk bertemu.
“anyeong hyung, ada apa?” ucap jungkook menghampiriku.
“…..” aku mencoba menceritakan keadaan naeun akhir-akhir ini. Jungkook menitikan air mata dan memohon untuk bertemu dengan naeun. Akupun meng iyakan.
Setelah jin meng iyakan pertemuan jungkook dan adiknya kim naeun, jungkook datang ke rumah jin dan menghampiri naeun yang saat itu tengah berada di kamarnya.
“anyeong nona jeon” sontak naeun terkaget dengan kehadiran jungkook yang sudah berdiri di depan kamarnya dan mencoba menyembunyikan sebuah benda yang sedari tadi di pegangnya.
“a- atas izin siapa kau masuk kedalam kamarku?” jawab naeun gugup.
“apakah yang kamu sembunyikan nona jeon? haha”  jungkook berjalan masuk ke dalam kamarnya dan berusaha melihat benda yang sedari tadi disembunyikan kim naeun.
“sejak kapan aku mengganti nama margaku menjadi nona jeon?”
“sejak lamaran 10 tahun lalu” . jawaban jungkook membuat naeun terdiam tanpa kata dan jungkook mendekatinya.
“naeun-ssi, mianhae jeongmal mianhae naeun-ssi.” Jungkook menatapku dalam.
“aku akan membawamu ke suatu tempat, dan kau tak mungkin kan berpakaian seperti ini nona jeon? Ohhhh apa kata orang nanti. Ganti 10 menit, aku tunggu di bawah” ujarnya.  Naeun pun menatapnya aneh. Tiba-tiba chu~ “palli nona” jungkook mencium keningnya singkat dan kabur dari kamar naeun.
***
Kim Naeun POV
chu~ “palli nona” jungkook menciumku dan berlari kabur dari kamarku.
“Ya! Jeon jungkook!”
“palli nona, aku tak akan menawarkan kesempatan 2x lhoo” ujarnya teriak dari luar kamarku.  Aku hanya tersenyum-senyum membayangkan kejadian yang baru saja terjadi. Apakah jeon jungkook ku telah kembali kepadaku? Dibawah terlihat jungkook sedang bercengkrama dengan oppaku . mereka terlihat akrab sekali. Aku belum sepenuhnya memaafkan kesalahan jungkook terhadapku, rasa sakitku masih terasa dan mungkin tak akan hilang dengan sekejap dengan ia memberikan moment-moment seperti tadi -_- akupun mengganti bajuku dan menuruni anak tangga.
“wow…adiku cantik sekali, mau berkencan dengan siapa kah nona kim?” ejek oppa kepadaku.
“oppa tak usah mengejeku”
“jin hyung bener lagi, kau terlihat cantik, memang kau mau kemana hah?” ucap jungkook.
“ya!” ucapku kesal . aku tak suka dengan sikap jungkook yang seperti ini, selalu sekongkol dengan oppa ku untuk mengerjaiku.
“ya! Nona jeon, jangan marah” jungkook mengejarku ke tangga dan diam dengan menatapku dengan berdiri 1 tangga dibawaku.
“kau hanya mengerjaiku kan namja pabo?”
“ish, kau bilang apa nona jeon?”
“ya! Stop memanggilku nona jeon, aku belum menjadi istrimu, jadi kau jangan seenaknya menganti nama marga ku namja pabo”
“hahaha…yasudah ayo kita pergi nona”
Di bawah terlihat oppa ku sedang menatapku dan jungkook. Dia hanya tertawa melihat tingkahku.
“oppa, aku pergi ya” pamitku.
“ne..hati-hati”.
Aku kembali mengendarai motor nya jeon jungkook si namja pabo.
“nona, tak apa kan jika aku mengajakmu naik motor?”
“banyak bacot kamu, memangnya kita mau kemana hah?” ucapku sinis.
“ya! Bisakah kau lembut sedikit jika berbicara dengan calon suamimu?”
“mwo? Calon suami?”
“ne… aku akan melamarmu segera nona kim”
“ah.. sudah-sudah cepat berangkat”
**
Jungkook mengajaku ke sebuah taman bermain, oke lebih tepatnya taman tempat orang-orang tamasya kecil-kecilan, ramai suasana disini banyak anak-anak, nenek-nenek, kakek-kakek *absen aja semua-_-* . dia menggandeng tanganku dan mengajaku ke danau, danau? Ya, danau. Dia ternyata masih ingat tempat favorit ku ketika aku masih kecil dulu.
“nona kim, aku kesini mau mengatakan sesuatu”
“hm…katakan saja namja pabo”
“ya! Nona berhenti memanggilku pabo”
“haha….ne ne arraseo”
“nona kim, sebelumnya aku mau minta maaf atas apa yang sudah aku lakukan 10 tahun yang lalu, aku mengikuti eomma dan appa ke amerika, itu bukan kemauan ku sendiri, saat itu aku tak punya pilihan lain selain menuruti apa kemauan eomma dan appa, mereka ingin aku menikah dengan yeoja pilihan mereka”
“ja- jadi”
“ne nona kim, saat itu bukannya aku tak memikirkanmu, bukannya aku tak mau mengirimi mu surat, tetapi.. anak teman nya eomma sakit, dan aku terpaksa harus menikah dengannya ketika umurku 28 nanti”.
Entah kenapa hatiku kembali sakit mendengar pernyataan jeon jungkook. Rasanya langit yang sekarang cerah serasa berubah menjadi hitam,kelam,mendung. Aku kembali tak menatapnya dan berusaha menahan air mata yang rasanya ingin ku tumpahkan secepatnya.
“aku mengerti jungkook, kau kembali ke seoul dan bertemu dengan oppa serta diriku hanya untuk mengatakan ini? Tak bisakah kau berbohong sedikit demi aku?” aku menatapnya sendu.
“aku tak tega membohongi yeoja yang aku cinta nona” kembali jungkook memegang tangaku.
“kembali secepatnya ke amerika dan jangan kembali menampakan wajahmu lagi di depanku jeon jungkook!!” amarahku rasanya memuncak, aku melepaskan tangannya yang saat itu memegang tanganku dan aku berlari meninggalkannya (lagi).
“nona kim! Kim naeun !” jungkook berteriak memanggil namaku. Aku hanya berlari sekuat tenagaku. Aku tak ingin jungkook melihatku berderai air mata.
***
Author POV
Naeun pulang dengan keadaan lelah bahkan rasanya tak kuat untuk berjalan.
“naeun-ssi , gwenchanayeo?”
“oppa..oppa” naeun menangis ketika kakanya jin menghampirinya.
“naeun-ssi, kau kenapa?” jin memeluknya
“oppa, apa aku tak pantas bahagia dengannya? Oppa, apa waktu 10 tahun aku menunggunya itu sia-sia?”
“oppa tak mengerti kau bicara apa?”
“jeon jungkook oppa….jeon jungkook”
“jungkook?” tanya jin.
“jungkook kembali ke seoul hanya untuk meminta maaf kalau… kalau—“  naeun tak kuasa lagi untuk berbicara. Dia pingsan dan tak sadarkan diri.
***
Beberapa hari setelah itu, hari ini tanggal 21 januari tepat ulang tahun naeun, 10 tahun yang lalu naeun mendapatkan surprice dari kakak dan juga dari jungkook. Ahh namja pabo itu lagi. Apakah namja itu sudah pergi ke amerika? Tanya naeun dalam hati.  Naeun kembali termenung di dalam kamarnya menatap album foto-foto masa kecilnya (lagi).
Tiba-tiba tok..tok..tok….
“naeun-ssi, bolehkah oppa masuk?”
“ne oppa masuklah”
“saengil cukhae hamnida…. saengil cukhae hamnida….saranghaneun naeun-ssi.. saengil cukhae hamnidaaaaa” terlihat oppa dan jeon jungkook masuk membawa cake ke kamarku.
“bagaimana jungkook masih di sini?”
“dia tak jadi ke amerika sayang”
“hah? Apa? Bukannya dia mau menikah sama orang yang---“
“tidak nona kim, aku akan menikah denganmu, aku mencintaimu”
“ah sudah sudah tiup dulu lilinnya” ujar jin.
“ffyyuuuuuuuuh.. gomawo” naeun pun meniupnya dan kembali membahas tentang jungkook.
“oppa tau semuanya, dia bercerita semuanya sama oppa, kamu jangan khawatir dia pergi lagi nona kim, dia akan menikah denganmu” kata jin.
“ani…”
“mwo? Kau menolaku nona kim?”
“ne.. kenapa? Aku tidak akan menikah sebelum oppa ku menikah”
“oppa akan menikah bulan depan sayang, jadi kalian bisa menyusul” ujar jin.
“mwo? A- ani oppa”
“kim naeun-ssi, di hari ulang tahunmu ini, maukah kau menjadi yeojachingu ku?” ucap jungkook berlutut dan memberikan sebuah cincin.
“ya! Namja pabo kita masih muda, umurku baru 21”
“aku kan tidak mengajakmu buru-buru untuk menikah nona”
“haha….keliatan pengen banget cepet-cepet nikah kamu” jin menambahkan.
“jadi bagaimana nona kim?”
“hm….”
“don’t say no honey” jin membantu meyakinkan nuri.
“arraseo aku mau”
“jinja?”
“ne namja pabo ku tersayang”
“ye………akhirnya” jungkook memasangkan cincin dan memeluk naeun, kemudian jungkook menatap naeun dan mendekatkan hidung mereka.
“waeyo kookie?”
“apa kau sudah siap nona jeon?”
“ya! Siap apa pabo?”
“walaupun ada jin hyung disini, aku tak malu”
“ish dasar gatau malu”
Jin hanya tertawa melihat tingkah kami dan meninggalkan kami berdua.
“hehehe”
“kau kenapa ketawa pabo ya!”
“chu~” bibir mereka bertemu dan mereka saling berciuman.
“gomawo chagi-ya”
“ne…”
“saranghaeyo kim naeun-ssi”
“nado saranghae jeon jungkook-ssi”
***
Kim naeun POV
Setelah 10 tahun lamanya aku menunggu, akhirnya di ulangtahun ku yang ke 21 ini , aku mendapatkan kembali kebahagiaanku yang dulu hilang. Saranghae namja pabo :*

The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar