Mianhae
Cast :
Min Yoongi a.k.a Suga (BTS)
Lee Soo Ra (OC)
Taehyung a.k.a V (BTS)
Lauren (OC)
Lee Soo Ra (OC)
Taehyung a.k.a V (BTS)
Lauren (OC)
Rate :
17 || oneshoot
Genre : Marriage life || sad (maybe)
Author :
Nuriramdaniyah
**
Soo Ra POV
Butuh waktu lama untuk aku bisa menjadi istri
seorang suga yang notabene adalah namja yang tak biasa. Tak biasa ? iya, dia
sempurna menurutku. Tampan,good looking, dan 1 yang selalu buat aku salah
tingkah yaitu senyumannya. Tapi kesempurnaannya lah yang justru selalu membuat
adanya pertengkaran kecil antara aku dan dia.
Mempunyai suami yang super sibuk memang banyak
memakan sakit. bagaimana tidak. Sudah 3 bulan pernikahan kami, kami belum
sekalipun menghabiskan waktu berduaan. Sehariiii saja itu sangat susah. Mungkin hanya tidur atau sarapan, itu juga
kadang-kadang *kasian amat-__-*
“suga..suga….suga” teriak fans-fans BTS terutama
yeoja-yeoja di bawah panggung itu yang memang harus aku akui mereka itu cantik,
tapi tidak lebih cantik dari aku*tetep muji sendiri:D* Dia selalu di gilai
banyak yeoja di mana mana. Tak aneh jika aku sering menjadi ocehan yeoja yang
menggilai suamiku ini. Hingga pada suatu hari sebuah majalah yang mengabarkan
tentang acara pernikahan kami, semuanya menerorku, maklum suga adalah artis.
Ani, lebih tepatnya member boy group yang sangat terkenal di belahan dunia ini.
saat ini aku sedang menemani suamiku mengisi konser
di salah satu stasiun tv. Bukan yang pertama kalinya memang, ia bahkan sering
mengajaku untuk ikut dan hanya sekedar menemaninya di back stage.
15 menit berlalu setelah make-up, semua member BTS
bersiap-siap untuk memasuki stage. Terlihat di seberang sana suamiku berjalan
menghampiriku yang sedang duduk di ruangan make-up. Aku berdiri memasang
tampang senyum dan membenarkan kerah baju yang saat itu di pakainya, walaupun
sebenarnya sakit karena banyak yang meneriaki nama suamiku di luar sana.
“fighting oppa..” chu~ aku mencium pipinya sekilas.
“ne..gomawo chagiya, aku akan cepat kembali” chu~
ucapnya mencium bibirku singkat. Seperti di beri kesempatan ia menciumku dan
berlalu pergi. Terlihat ke enam member bts yang lain tertawa melihat tingkah
suamiku itu.
“kau mencuri kesempatan dalam kesempitan hyung” ujar
salah satu member bts, suga hanya tertawa kecil.
**
Suga POV
1 jam setelah konser tersebut, semua member pulang
ke rumah masing-masing. Semuanya sudah pulang tinggal aku dan Taehyung atau
lebih akrab disapa V.
“hyung, aku pulang duluan” ujar v menepuk pundakku
dan berlalu pergi.
“ kau tak ingin aku antar?” teriaku
“ani..gomawo” ujarnya.
Aku berjalan menuju ruang make-up bermaksud
memanggil istriku, tetapi setelah aku membuka pintu, terlihat istriku yang
tertidur dengan menempatkan tangannya di atas meja. Mungkin dia kesal karna
terlalu lama menungguku konser. Aku mencoba menghampirinya dan jongkok di
dihadapannya *jongkok yaa bukan jungkook-__-*
Melihat wajahnya yang manis, aku sedikit tersenyum
sambil meletakkan tanganku di ujung kepalanya dan mengusapnya pelan. Seperti
merasa akan sentuhanku (?) ia terkejut dan bangun, akupun duduk di sebelahnya.
“mianhae chagia, kau pasti lelah” ucapku.
“ani, gwenchana oppa, kau yang pastinya lelah”
ucapnya dengan mengesekkan jari tengahnya ke mata indahnya.
“kalau begitu,sebaiknya kita pulang, karena semuanya
juga sudah pulang , tinggal kita saja”
“ahh ne oppa, kajja”
Akupun menggandeng tangan mungil istriku menuju
mobil yang telah terparkir tak jauh dari stage. Setelah sampai akupun
membukakan pintu mobilku untuk istriku, dan diapun masuk dan duduk. Setelahnya
aku menyusul masuk.
Kulajukan mobilku dengan kecepatan sedang.
“oppa, aku dengar dari jin hyung kalau jadwal bts
minggu depan kosong, apakah iya?”
“oppa tidak tau, yang oppa tau minggu depan kita
(bts) akan mengisi acara , tapi oppa belum tau pasti, memangnya kenapa chagi?”
“ani, hanya saja aku ingin ikut liburan yang di
tawarkan eomma ke seogwipo. Kata eomma, eomma sama appa pengen kita berbulan
madu.”
“seogwipo?” mendengar kata seogwipo, aku teringat
akan mantan kekasihku lauren, ia kembali datang ke kehidupanku, dan
menghubungiku. Dia sedang berlibur dan berencana tinggal di rumahku. Apakah soo
ra setuju? . aku takut ia akan menjadi biang masalah antara aku dan soo ra.
“ne oppa, oppa juga ingin kesana kan? Aku ingin kau
menemaniku” ucapnya memohon.
“iya chagi, oppa akan menemanimu kesana” ucapku
tersenyum kosong sambil menatapnya sekilas.
**
Author POV
Setelah lama perjalanan mereka, mereka sampai di
istana kecil mereka. Suga dan Soo ra masuk, tetapi soo ra mendahului suga, suga
pun menyusul dan tak lupa mengunci pintu depan rumah mereka.
“huuuuufffffffftt” suga menghempaskan tubuhnya di
tempat tidur king size miliknya bersama soo ra, kemudian suga menghela nafas, ia
kembali teringat akan lauren,tetapi ia mencoba menyembunyikan semuanya dan menghilangkan
fikiran itu. Tiba-tiba ia tersadar, ia tak melihat istrinya. “dimana soo ra?”
ucap suga dalam hati. Tiba-tiba terdengar suara air dari kamar mandi. Sontak
suga bangun dan duduk di pinggir tempat tidurnya.
“dia lagi mandi? Kenapa dia tak mengajaku?” *mulai
mesum-__-* ucap suga dalam hati. Suga pun membuka jaket yang saat itu di
kenakannya dan berlari menuju kamar manti yang terletak di kamar mereka. Suga
berdiri dan tiba-tiba mengetok pintu yang ada di hadapannya saat ini.
Tok…tok…tok..
“chagi? Kau sedang mandi?” suga memanggil soo ra
dengan sedikit berteriak.
“ne oppa”
“aiiiish buka pintunya kau kenapa tak mengajaku
untuk mandi?”
“ya ! oppa sebentar lagi lah, kita biasa mandi
sendiri-sendiri kan?” terdengar jawaban dari dalam kamar mandi.
“ani chagiya…aku ingin mandi bersamamu” rengek suga
masih terus mengetok pintunya. Soo ra yang berada di dalam tak mengubris
rengekan suaminya itu.
“chagiya buka pintunyaaaaaaa” rengekan suga membuat
soo ra keluar dengan menggunakan handuk yang menampilkan atas dadanya yang
bersih, dan 1 handuk lagi yang di lilitkan di atas kepala.
“chag- “ suga tak meneruskan perkataannya ketika ia
melihat istrinya keluar dengan penampilan seperti itu. Istrinya Membuat suga
salah tingkah dan ia menelan air ludahnya pelan.
“wae?” ucap soo ra menatap suga dengan membetulkan
lilitan hantuk di atas kepalanya.
“a- ani chagi” ucapnya salting dengan menggaruk-garuk
kepala yang sebenarnya tidak gatal.
“katanya mau mandi, ko masih berdiri di luar” ucap
soo ra. Tanpa menjawab pertanyaan soo ra , suga masuk dengan menutup pintu
sedikit keras “bruuuuuk” . soo ra yang melihat tingkah aneh suaminya hanya
menggeleng-gelengkan kepala dan berjalan ke arah lemari dan memakai baju.
Di dalam kamar mandi suga terlihat mengambil nafas
panjang dan menghembuskannya perlahan, melihat penampilan istrinya seperti tadi
yang hanya memakai handuk dan menampakan dada atasnya. Sexy fikirnya. Suga
meneruskan kegiatannya, dengan memakan waktu 15 menit ia keluar kamar mandi
dengan mengenakan handuk yang di lilitkan di bagian bawahnya dengan
memperlihatkan bagian atasnya. Soo ra duduk di depan meja rias dan menatap suga
dari cermin, soo ra pun menghentikan kegiatanya ketika melihat suga keluar
dengan rambut yang basah.
**
Soo Ra POV
Aku duduk di depan meja rias dan menatap suamiku
yang baru keluar kamar mandi dari cermin, aku pun menghentikan kegiatanku
ketika melihatnya keluar dengan rambut yang basah
“kau cepat sekali oppa” ucapku sambil melanjutkan kegiatanku
menyisir rambut.
Terlihat dari cermin ia hanya tertawa sambil
berkacak pinggang. Otomatis aku penasaran dengan apa yang ia tertawakan. Aku
berdiri dan langsung menghampiri dia yang sedang menertawakanku.
“wae? Apa yang oppa tertawakan?”
“itu chagiya…itu..” ucapnya sambil masih tertawa.
kini ia terlihat semakin senang, aku semakin penasaran dan tak mengerti apa
yang sedang ia tertawakan.
“kau menertawakanku? Karena malam ini aku memakai
kemeja milikmu?” ucapku menyilangkan tangan di dadaku.
“ne..dan itu terlihat kebesaran di badanmu” ucapnya
dengan sedikit mengurangi ketawanya.
“ishhh..cepatlah pakai bajumu oppa” ucapku
membalikan badan bermaksud menuju meja riasku tadi. Tiba-tiba tangan besar
suamiku menariku dan membuatku jatuh ke pelukannya. Akupun langsung menatapnya.
“wa..wae oppa?” ucapku gugup. Ia hanya tertawa kecil
melihatku gugup seperti itu.
“apa kau selalu memakai kemejaku ketika ingin
tidur?”
“ne..waeyo? kau tak suka? Kalau begitu akan aku
lepas” ucapku mencoba melepaskan pelukannya. Aku berhasil terlepas tapi ia
kembali menariku dan sekarang memeluku dari belakang.
“ani chagi, justru kau terlihat sexy, dan itu
membuatku ingin menyerangmu” chu~ ucapnya mengecup pipiku singkat.
“op..oppa kau bicara apa? Sebaiknya pakailah bajumu dulu” ucapku melepaskan
tangannya yang berada di perutku. Ia hanya tertawa dan menuruti perintahku. Aku
hanya berjalan menuju meja riasku dan sedikit tertawa melihat tingkah suamiku
tadi. Apa maksud dari keta “menyerang” itu.
“chagi…” ucapnya memeluku lagi dari belakang dan itu
membuat ku gugup kembali.
“ne oppa?”
“kau beneran ingin ke seogwipo?”
Hufft untunglah oppa hanya menanyakan hal itu,
tetapi posisi kita saat ini msih berpelukan, dan ia memeluku dari belakang.
“ne , memangnya kenapa?” ucapku menatap nya dari
cermin dan mengelus tangannya yang berada di dadaku. Akupun merasa sedikit aneh
dengan sikap suamiku ini.
“bagaimana kalau tiba-tiba oppa harus konser?”
“oppa kan sudah janji” ucapku cemberut dan berbalik
menatapnya, ia berlutut di hadapanku dan menatap mataku.”lagian kata jin hyung
pun minggu depan bts jadwalnya kosong, dan kita pun liburan juga hanya 3 hari
oppa” lanjutku.
“sudahlah nanti oppa fikirkan lagi, lebih baik kita
tidur , oppa lelah” ucapnya megelus rambutku kemudian meninggalkanku dan
tertidur. Akupun menyusulnya.
“jaljayo oppa” ucapku ngecup keningnya
**
Author POV
Pagi-pagi sekali ketika sang raja siang perlahan
menampakan cahayanya, soo ra dan suga telah bersiap-siap. masih pagi memang,
karena waktu menunjukan pukul 06.00 pagi. Tetapi itu sudah rutinitas mereka
sebagai suami istri atau bisa di sebut pengantin baru.
Singkat cerita soo ra menemani kembali suaminya ke
acara meet and greet hari ini. Tiba-tiba suga menghampiri soora dengan wajah
kecewanya.
“oppa, gwenchana?” ucap soo ra.
“chagiya..mianhae, oppa tak bisa menemanimu berlibur
ke seogwipo” ucap suga pelan.
“hah? Wae? Bukankah oppa tidak ada jadwal?”
“iya..tapi oppa harus menemani teman oppa yang baru
datang dari England, ia akan berlibur 1 minggu disini, dan dia akan tinggal di
rumah kita untuk sementara” jelas suga kepada soora. Suga membatalkan liburan
bersama soo ra, ia berencana ingin menyetujui rencana lauren yang akan tinggal
di rumahnya untuk sementara, karena ia bermaksud ingin memanas-manasi mantan
kekasihnya itu.
“ohh..”
“kau kecewa?”
“ani oppa, aku tidak apa-apa” ucap soo ra menahan
sakit, karena kali ini bukan janji yang pertama yang suga ingkari, bisa di
bilang ini janji yang ke sekian yang selalu ia ingkari.
Akhirnya setelah acara meet and greet selesai,
merekapun pulang, terlihat disana seseorang yang telah menunggu di depan pintu
rumah suga dan soo ra. Iya, tak lain tak bukan itu adalah teman suga yang tadi
suga ceritakan kepada soo ra.
“ya..oppa, kenapa lama sekali.. aku kan sudah
menunggu 2 jam” ucap wanita bergaya barat sambil memeluk suga.
“mianhae lauren, oppa tadi ada urusan” jawab suga
membalas pelukan temannya itu. Rencana suga akan berhasil, fikirnya.
“tak apalah oppa, hai aku lauren..?” ucap lauren
menyapa soo ra dan mengajaknya berkenalan.
“hai .. lee soo ra imnida” ucap soo ra menjabat
tangan nya.
“oppa, 1 minggu aku tinggal di rumah oppa tak apa
kan?”
“dengan senang hati” jawab suga sambil tertawa. Mereka
pun masuk ke dalam rumah.
**
Soo Ra POV
Hari ini rumah ku bertambah 1 anggota, yaitu lauren,
teman suamiku yang dari England, ia ingin menghabiskan liburan di korea dan
memilih rumah aku dan suga untuk sementara menjadi tempat tinggalnya.
Keberatan? Engga, aku tau ia hanya temannya.
From
: Eomma
“apa
kau jadi ikut ke seogwipo?”
To
: eomma
“ani
eomma, mian oppa ada konser mendadak, mungkin aku dan oppa tidak akan ikut
untuk liburan kali ini”
Aku membalas pesan singkat eomma dengan wajah
kecewa, aku sengaja tak menjelaskan alasan pembatalan liburanku, karena aku tak
ingin eomma mengetahui kalau lauren yang menjadi alasan oppa membatalkan semua
ini.
Akhir-akhir ini, oppa seperti menjauh dan lebih
banyak menghabiskan waktu untuk menemani lauren jalan-jalan, atau bahkan
sekedar menonton tv, dia bahkan sepertinya lupa kalau ia sudah punya istri. Aneh?
Iya, bahkan aku mempunyai feeling kalau dia bukan hanya sekedar teman biasa,
terlihat dari kedekatan keduanya. aku rindu akan kehadirannya, aku sengaja memakai
kemejanya yang di atas lutut. Di dalam kamar aku merasa resah, akupun bermaksud
ingin membuatkan teh manis untukku, suamiku, dan lauren.
“lauren…lauren..” teriaku. Sepertinya lauren tidak
ada, aku mengira ia pergi keluar dan mungkin sedang berjalan-jalan.
“syukurlah lauren tidak ada, aku rindu dengan
suamiku” ujarku dalam hati.
aku membuatkan 2 teeh manis untukku dan suamiku saja
dan mencoba menghampirinya yang sedang menulis lagu di balkon. Seperti biasa
setiap malam kalau libur dari jadwal , oppa selalu menulis lagu di balkon atas
sambil menatap bintang dan menghirup udara segar pada malam hari.
Perlahan aku berjalan ke atas , ketida sampai di
tangga terakhir, dari jauh aku melihat lauren sedang mencoba mencium bibir
suamiku. Ommo.. apa yang mereka lakukan? aku fikir lauren sedang pergi. Aku
spontan menghempaskan minuman yang aku pegang. Mereka melihatku secara
bersamaan, akupun langsung diam.
“mian, aku mengganggu kalian”
“chagi..chagiya” ucap suamiku mengejarku , akupun
langsung berlari menuruni anak tangga dan keluar dari rumah. Sakit sekali
rasanya. “Apakah itu alasan oppa
memperbolehkan lauren tinggal di rumah kita? Iya dia memang cantik, tetapi
apakah oppa lupa kalau aku ini istri mu” ujarku dalam hati sambil menahan
tangis. Aku mengendarai mobilku dan berhenti di sebuah cafe yang buka 24
jam*anggap aja ada café yang buka 24jam*
“ya ! nuna, kau sedang apa disini? Suga hyung mana?”
ucap v yang tiba-tiba menghampiriku dan duduk di depanku tanpa izin. Aku
langsung menghapus air mata yang saat itu mengalir di mataku.
“eh, v. oppa tak ikut” ucapku.
“nuna sendiri? oh iya , aku dengar di rumah kalian
ada mantan kekasih suga hyung?”
“hah? Mantan kekasih?” ucapku kaget menatap lawan bicaraku.
“ne, apakah suga hyung belum cerita? Akupun aneh
kenapa hyung bisa mengizinkan lauren tinggal di rumah kalian dan membatalkan
rencana liburan kalian yang sekaligus acara bulan madu”
“ani, dia tak pernah cerita soal lauren yang
statusnya mantan kekasihnya, ia hanya bilang kalau lauren itu adalah temannya.”
Jelasku.
“hm…” ucap v mengangguk-anggukan kepala.
“kalau begitu aku pulang dulu” pamitku.
“oh, ne nuna, hati-hati”
Apa yang di katakan v tadi? Apa benar lauren mantan
kekasih nya? Tapi kenapa dia tidak pernah bercerita. Apa maksud dari semua ini?
~~
Ketika aku sampai di rumah, suamiku sudah duduk di
ruang tamu, akupun menatapnya sebentar kemudian berjalan cepat ke kamarku.
“chagiya, kau dari mana?” ucapnya. Akupun tak ingin
menjawabnya, aneh kenapa di rumah sepi, kemana lauren yang katanya mantan kekasihnya
itu? Pergi? Atau….
“kenapa kau tidak menjawabku?” ucapnya menariku
kasar.
“aku baru saja bertemu dengan v dan mengetahui
sebuah rahasia” ucapku bergetar. Aku mencoba melepaskan tangannya yang menarik
tanganku kasar. Tetapi tangannya semakin erat.
“apa maksudmu?”
“kemana lauren? Aku ingin berbicara dengannya”
ucapku berjalan keluar tetapi di halangi oleh suamiku.
“dia sudah pergi, barusan sudah aku usir”
“kenapa oppa usir? Bukankah oppa senang dengan
adanya dia diantara kita?” ucapku menatapnya tajam “aku sudah tau semuanya
kalau lauren adalah mantan kekasih oppa dan bukan hanya sekedar teman oppa”
lanjutku.
“mianhae chagi-ya” ucapnya menunduk tanpa menatapku.
“apa maksud dari semua ini? Hah? Oppa membatalkan
rencana liburan kita dan oppa mengizinkan mantan kekasih oppa tinggal dan
berada di antara kehidupan kita, apa oppa tak memikirkan perasaaanku?”. Air
mataku akhirnya tumpah.
“tadinya aku ingin memanas-manasi dia dengan
kemesraan kita, tetapi aku terjebak sampai tadi dia ingin menciumku ketika aku
tak terasa tertidur ketika aku sedang menulis lagu. Sampai kau akhirnya datang
dan melihat kesalah pahaman tadi.” Jelasnya
“tapi semenjak dari awal lauren ada di kehidupan
kita, oppa menjadi berubah dan lebih sering bersamanya.”
“itu karna oppa ingin tau kau cemburu atau tidak”
ucapnya tersenyum.
“cihhhhhh…kalau sudah tau aku cemburu, kenapa?”
“itu tandanya kau mencintaiku chagi”
“oppa…”
“mianhae chagi” ucapnya memeluku, akupun membalas
pelukannya dengan erat seakan tak ingin melepasnya.
**
Suga POV
Sinar mentari telah menyapa kembali, aku membuka
mataku perlahan , terlihat di sebelahku soo ra masih tertidur, aku pun tak
menyia-nyiakan kesempatan ini, akupun membangunkannya dengan mencium bibirnya
perlahan. Chu~
Ia sedikit membuka matanya dan tersenyum seakan tak
terjadi apa-apa antara kita.
“selamat pagi chagiya” ucapku tersenyum menatapnya,
“selamat pagi juga oppa” ia membalas senyumanku.
Seakan melupakan lauren yang menjadi masalah antara aku dan soo ra, aku senang
ketika ia kembali seperti biasa lagi. Ketika ia ingin bangun dari tidurnya, aku
menahannya.
“oppa..aku akan membuat sarapan untukmu, setengah
jam lagi kau harus berangkat kerja” ucapnya mencoba bangun dari kurunganku.
“morning kiss“ ucapku manja dan memonyongkan mulutku
sambil menutup mata.
“mwo? Morning kiss?” ucapnya kaget. Akupun langsung
membuka mata.
“ne..ayo kita lakukan” ucapkku mendekatkan bibirku.
“ya..oppa, kau harus mandi dan siap-siappmhhh”
ucapannya tertahan ketika aku meraup bibirnya lembut. Masih dengan posisi aku
berada di atasnya, aku arahkan tangannya ke leherku, lama kami berpautan.
**
Soo Ra POV
“ya..oppa, kau harus mandi dan siap-siappmhhh”
ucapanku tertahan ketika ia meraup bibirku lembut. Masih dengan posisi aku
berada di bawahnya,ia arahkan tanganku ke lehernya. lama kami berpautan.
Tiba-tiba hpku berbunyi, akupun langsung membuka mata dan segera bangun untuk
mengangkat telepon yang masuk ke hp ku.
“yeoboseo?” ucapku.
“oh.. eomma, aku dan oppa baik-baik saja. wae?” lanjutku.
“ya! Kenapa eommanim menggangu kegiatan kita?” ucap
suamiku pelan, akupun langsung menyumpel(?) mulutnya dengan tanganku. Ia hanya
terdiam.
“hah? Cucu?” ucapku menaikan nada bicaraku. Otomatis
suamiku langsung beranjak dari tidurnya dan menatapku.
“ohh ne eomma pasti kita akan secepatnya memberikan
eomma dan appa cucu” ucapku dengan pelan. Akupun langsung menyudahi
pembicaraanku dan kembali menaruh ponselku. Terlihat suamiku tersenyum evil
sambil menatapku.
“kau kenapa tersenyum?”
“mereka ingin cepat mempunyai cucu kan dari kita?”
“…” akupun hanya terdiam .
“chagiya, bisakah hari ini kau memberikannya
untukku?”
“ya oppa ini masih pagi” ucapanku terhenti ketika ia
memaksaku melalukannya. “Bulan madu di rumah pun jadi, jadi tak perlu ke
seogwipo” ucapku dalam hati tanpa menghantikan aktivitasku dan soo ra.
The end
good good... keep writing..!
BalasHapusthanks :)
Hapus